Harga Emas Kembali Merosot Jelang Keputusan Suku Bunga The Fed

Syahrizal Sidik
25 Juli 2023, 07:40
Harga Emas Kembali Merosot Jelang Keputusan Suku Bunga The Fed
ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Ilustrasi harga emas

Harga emas dunia kembali merosot pada perdagangan Selasa pagi ini (25/7) menjelang keputusan The Federal Reserve yang akan dirilis pada Rabu pekan ini. Harga aset logam kuning memperpanjang tren penurunan dalam sepekan terakhir di tengah kenaikan dolar AS.  

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange turun US$ 4,40 atau 0,20% menjadi ditutup pada US$ 1.962,20 per troi ons. Kemudian, emas berjangka tergelincir US$ 4,30 atau 0,22% menjadi US$ 1.966,60 pada Jumat (21/7) lalu. 

Bank sentral AS diperkirakan akan menaikkan biaya pinjaman sebesar 25 basis poin pada tetapi investor juga akan mencari petunjuk bahwa langkah tersebut mungkin yang terakhir dari siklus kenaikan suku bunga.

Indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya naik 0,24% menjadi 101,330, sementara pasar berjangka memperkirakan suku bunga Fed akan naik menjadi 5,43% pada November dan tetap di atas 5% hingga Juni 2024.

"The Fed mungkin tidak akan menaikkan suku lagi pada pertemuan September setelah kenaikan minggu ini, tetapi dengan ekonomi AS dalam kondisi yang lebih baik untuk saat ini, euro menanggung beban kekuatan dolar yang luas," kata John Velis, kepala strategi makro Amerika di BNY Mellon Markets di New York. 

Pasar secara luas terfokus pada keputusan Fed atas suku bunga. Tetapi, investor meyakini, ini mendekati akhir dari siklus kenaikan suku bunga bank sentral AS selama hampir 16 bulan.

Skenario seperti itu menjadi pertanda baik untuk emas, mengingat kenaikan suku bunga mendorong peluang kerugian investasi dalam emas. Tetapi apakah logam kuning akan dapat merebut kembali rekor tertinggi masih belum pasti, mengingat suku bunga AS juga diperkirakan akan tetap lebih tinggi lebih lama.

Ketidakpastian apakah Fed akan menghentikan siklus kenaikan suku bunganya juga tetap ada, mengingat inflasi AS masih cenderung di atas target tahunan bank sentral sebesar 2%. 

Reporter: Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...