Lowongan Kerja di AS Turun, Tapi Pasar Tenaga Kerja Masih Ketat
Lowongan pekerjaan AS turun ke level terendah dalam lebih dari dua tahun terakhir pada Juni 2023. Penurunan ini mencerminkan kondisi pasar tenaga kerja yang ketat, yang dapat memacu Federal Reserve untuk mempertahankan suku bunga untuk beberapa waktu.
Namun demikian, kondisi pasar tenaga kerja masih kuat. Ini tercermin dari penurunan pemutusan hubungan kerja selama tiga bulan berturut-turut. Para pengusaha 'menimbun' pekerja setelah kesulitan mencari tenaga kerja selama pandemi Covid-19. Ada 1,61 lowongan pekerjaan untuk setiap pengangguran padaJuni, naik dari 1,58 pada Mei
"Laporan hari ini yang membahas data pada Juni dan menunjukkan penguatan yang berkelanjutan di pasar tenaga kerja kemungkinan akan membuat pejabat Fed hawkish," kata Eugenio Aleman, kepala ekonom di Raymond James di St Petersburg, Florida.
Hawkish biasa muncul sebagai respons untuk menggambarkan kebijakan moneter yang cenderung kontraktif, seperti menaikkan suku bunga atau mengurangi neraca bank sentral. Sebaliknya, dovish biasanya diterjemahkan pasar ketika bank sentral berbicara tentang penurunan suku bunga atau meningkatkan pelonggaran kuantitatif untuk merangsang ekonomi.
Survei Pembukaan Pekerjaan dan Perputaran Tenaga Kerja, atau laporan JOLTS menunjukkan, lapangan pekerjaan yang menjadi ukuran permintaan tenaga kerja, turun 34.000 menjadi 9,582 juta pada Juni, level terendah sejak April 2021. Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan 9,610 juta lowongan pekerjaan.
Ada tambahan 136.000 lowongan pekerjaan di bidang kesehatan dan bantuan sosial, sedangkan lowongan bertambah 62.000 di pemerintah negara bagian dan lokal, tidak termasuk pendidikan.
Transportasi, pergudangan, dan utilitas memiliki 78.000 lowongan kerja, lebih sedikit dibandingkan sektor lain. Ini kemungkinan karena hambatan dalam rantai pasokan mereda. Pekerjaan yang tidak terisi dalam pendidikan pemerintah negara bagian dan lokal turun 29.000, sementara pemerintah federal memiliki 21.000 lowongan. Tingkat lowongan pekerjaan tidak berubah yakni sebesar 5,8% pada bulan Juni.
Menyusul data bulan lalu yang menunjukkan inflasi mereda secara signifikan pada bulan Juni, laporan JOLTS memperkuat pandangan bahwa ekonomi menuju "soft landing", seperti yang diinginkan The Fed daripada resesi. Bank sentral AS telah menaikkan suku bunga kebijakannya sebesar 525 basis poin sejak Maret 2022, dengan kenaikan terbaru terjadi pada pekan lalu.
Banyak ekonom tidak mengantisipasi kenaikan lebih lanjut dalam siklus pengetatan saat ini, meskipun banyak yang akan bergantung pada data ketenagakerjaan dan inflasi yang akan datang.
Perekrutan turun 326.000 menjadi 5,905 juta, level terendah sejak Februari 2021. Itu menurunkan tingkat perekrutan menjadi 3,8%, terendah sejak gelombang pertama pandemi, dibandingkan 4,0% pada Mei.
Penurunan perekrutan terkonsentrasi pada manufaktur barang tahan lama serta keuangan dan asuransi. Adapun PHK turun 19.000 menjadi 1,527 juta.
Angka pengunduran diri juga turun 295.000 menjadi 3,772 juta. "Ini penting, karena upah cenderung berkorelasi dengan tingkat berhenti, dengan jeda enam bulan, dan Fed perlu memperlambat pertumbuhan upah jika ingin mengakhiri kampanye kenaikan suku bunga," kata Matthew Martin, ekonom AS di Oxford. Ekonomi di New York.