88% Kasus Perbankan di Era Digital akibat Kejahatan Social Engineering

 Zahwa Madjid
3 Agustus 2023, 17:46
88% Kasus Perbankan di Era Digital akibat Kejahatan Social Engineering
Katadata
Cara Melaporkan Penipuan Online Via WhatsApp

Social engineering atau rekayasa sosial merupakan salah satu modus kejahatan dengan memanipulasi kondisi psikologis korban yang kini marak terjadi di Tanah Air. Bahkan di seluruh dunia 88% kasus perbankan terkait erat dengan social engineering.

Kepala Departemen Perlindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Rudy Agus Raharjo menjelaskan terdapat beberapa modus yang dilakukan oleh pelaku untuk memanipulasi para korbannya. Seperti mengatakan bahwa ada info perubahan tarif transfer bank.

Dalam aksinya, penipu berpura-pura sebagai pegawai bank dan menyampaikan informasi berupa perubahan tarif transfer kepada korban.

“Nanti penipu meminta korban mengisi link formulir yang meminta data pribadi seperti PIN, OTP, dan password,” ujar Rudy dalam siaran langsung Youtube Webinar Waspada Modus Penipuan Gaya Baru, Kamis (3/8).

Selain itu terdapat juga penipuan dengan berpura-pura menawarkan jadi nasabah prioritas, menawarkan iklan upgrade menjadi nasabah prioritas dengan promosi, penipuan dengan berpura-pura akun layanan konsumen palsu mengatasnamakan bank, dan tawaran menjadi agen laku pandai.

“Biasanya muncul ketika ada nasabah yang menyampaikan keluhan terkait layanan perbankan atau menawarkan jasa menjadi agen laku pandai bank tanpa persyaratan rumit. Penipu akan meminta korban untuk transfer sejumlah uang untuk mendapatkan mesin EDC,” lanjutnya.

Rudy juga menjelaskan bahwa penipuan dengan social engineering yang sedang marak terjadi adalah modus sniffing.

Modus penipuan sniffing adalah tindak kejahatan penyadapan oleh hacker yang dilakukan menggunakan jaringan internet dengan tujuan utama mencuri data dan informasi penting. Seperti username dan password mobile banking, informasi kartu kredit, password email, dan data penting lainnya.

Salah satu modus penipuan sniffing yang sering ditemuan adalah yang berkedok kurir paket. Pelaku berpura-pura menjadi kurir paket dan memberikan informasi palsu melalui Whats App. Pelaku akan membuat tampilan aplikasi dalam bentuk file agar dibuka oleh korban. Ketika file dibuka, isinya adalah aplikasi berbahaya yang bisa menyedot informasi korban.

Halaman:
Reporter: Zahwa Madjid
Editor: Lona Olavia
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...