Sucor Asset Management Adakan KLIK, Bidik Dana Kelolaan hingga Rp 33 T
PT Sucorinvest Asset Management menggelar Sucor Keliling Indonesia untuk Literasi dan Inklusi Keuangan atau Sucor KLIK. Kegiatan ini merupakan upaya Sucor Group dalam mendukung Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia (SNLKI) 2021-2025.
Presiden Direktur PT Sucorinvest Asset Management Jemmy Paul Wawointana mengatakan kampanye literasi keuangan dan inklusi ini akan berlangsung sepanjang 2024. Menurut Jemmy saat ini salah satu tantangan dalam industri keuangan adalah minimnya literasi masyarakat dalam pengelolaan keuangan yang berorientasi pada masa depan.
“Tujuan kami adalah memberdayakan individu untuk memilih dan menggunakan produk dan layanan keuangan yang sesuai dengan kesejahteraan finansial mereka sambil menjauhi investasi yang merugikan,” ujar Jemmy dalam peluncuran Sucor KLIK yang digelar bersamaan dengan Sucor Private Investment yang berlangsung di Bali, Jumat (6/10) malam.
Jemmy mengatakan saat ini Sucor menyambut antusiasme investor di pasar modal yang ditandai dengan meningkatnya jumlah investor hingga 198% dalam tiga tahun terakhir. Otoritas Jasa Keuangan mencatat jumlah investor meningkat dari 3.8 juta pada 2020 menjadi 11,5 juta pada Agustus 2023. Dari jumlah itu Sucor Asset Management mencatat adanya kenaikan Single Investor Identification atau SID sebesar 156% pada periode yang sama dari 281.000 SID pada 2020, menjadi 719.000 SID per Agustus 2023.
Lebih jauh Jemmy mengatakan pelaksanaan Sucor KLIK merupakan bagian dari upaya perusahaan menghadirkan inovasi layanan untuk menjangkau masyarakat luas. Melalui program Sucor KLIK ia berharap bisa meningkatkan kesadaran masyarakat untuk bisa mengelola keuangan dengan efektif dan bisa memilih produk dan layanan keuangan yang sesuai kebutuhan.
Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Friderica Widyasari Dewi yang turut meresmikan peluncuran program Sucor KLIK menyambut upaya Sucor Group dalam mendorong peningkatan literasi keuangan di Indonesia. Ia optimistis semakin baik literasi masyarakat akan berkontribusi positif pada pertumbuhan ekonomi nasional.
“Skema perlindungan investor yang tepat akan menjadi pilar dalam mendorong inklusi keuangan yang lebih luas,” ujar Frederica.