WGC: Singapura Bakal Jadi Pusat Perdagangan Emas Dunia
World Gold Council (WGC) menyebut Singapura akan menjadi pusat perdagangan (hub) emas terkemuka karena perdagangan logam mulia dunia kini bergeser ke timur. Salah satu alasan utamanya adalah konsumsi emas di negara-negara berkembang utama yang meningkat, dan sebagian besar pasar ini terkonsentrasi di Asia.
Shaokai Fan, Kepala Asia-Pasifik dan Kepala Bank Sentral Global WGC, mengatakan kedekatan Singapura dengan bank-bank sentral yang secara aktif membeli emas adalah faktor lain yang mendukung pergeseran tersebut.
"Pusat gravitasi pasar emas telah bergeser ke timur, dengan Singapura, yang secara kebetulan ditempatkan sebagai titik tumpu potensial dari keseimbangan baru ini," kata Fan dalam Konferensi Logam Mulia Asia Pasifik yang diadakan di Singapura, seperti dikutip CNBC, pada Kamis (13/6).
Cina adalah konsumen emas terbesar di dunia. Bank Sentral Cina (PBOC) adalah pembeli emas batangan terbesar di dunia karena negara ini berusaha untuk meningkatkan cadangan emasnya. Di antara bank-bank sentral, Bank Sentral Cina adalah pembeli emas terbesar pada tahun 2023.
Laporan terbaru WGC menyebutkan Jepang juga menunjukkan ketahanan yang berkelanjutan dalam permintaan emas. Permintaan perhiasan emas di Jepang pada kuartal pertama tahun ini merupakan yang terkuat sejak 2019.
Korea Selatan juga telah mencatat peningkatan pembelian emas kuartalan paling tajam dalam lebih dari dua tahun terakhir.
Selain itu, Singapura berada dekat dengan sekitar 25% dari pusat-pusat suplai pertambangan emas dunia seperti Cina, Australia, Indonesia, Filipina, Papua Nugini, dan Laos.
"Kebutuhan untuk mencari sumber cadangan emas resmi telah menjadi perhatian para gubernur bank sentral di seluruh dunia, terutama dengan latar belakang iklim geopolitik yang tidak menentu," kata Fan. Ia menambahkan bahwa Singapura dapat menjadi alternatif yang benar-benar layak untuk London dan New York sebagai pusat penyimpanan emas bank sentral.
"Singapura siap untuk memimpin pasar emas di masa depan," kata Fan. Ia menguraikan bahwa faktor-faktor lain yang berkontribusi pada peran penting Singapura di masa depan pasar emas batangan termasuk komitmen negara ini terhadap stabilitas politik dan penghapusan pajak penjualan emas investasi.
"Penghapusan GST untuk emas investasi di Singapura dan fasilitas pemurnian logam mulia yang baik di sini telah memperkuat Singapura sebagai pusat perdagangan emas yang terkemuka," kata Fan.
Sejak Oktober 2012, pemerintah Singapura membebaskan Pajak Barang dan Jasa (GST). GST juga dikenal sebagai pajak penjualan yang biasanya berlaku untuk pembelian logam mulia hingga produk-produk investasi.