BCA Sebut Dividen Interim 2024 Akan Lebih Menarik
PT Bank Central Asia Tbk atau BBCA menyampaikan, pembagian dividen interim Desember 2024 akan lebih baik dibandingkan sebelumnya.
BCA membagikan dividen interim Rp 5,2 triliun pada Desember 2023. Perusahaan menetapkan pembagian dividen interim tunai Rp 42,5 per saham.
“Pertumbuhan laba naik 11,1%, jadi final dividen RUPS tahun depan lebih baik lagi,” kata Direktur Keuangan BCA Vera Eve Lim di Graha CIMB Niaga, Jakarta, Kamis (15/8).
BCA mencatatkan laba naik 11,1% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi Rp 26,9 triliun selama semester pertama. Pertumbuhan ini seiring dengan naiknya penyaluran kredit 15,5% menjadi Rp 850 triliun.
Vera optimistis pertumbuhan kredit di atas 10% tahun ini. “Walaupun saya lihat ada Pemilu, rupiah hari ini bagus. Saya yakin pertumbuhan kredit tahun ini bisa double digit,” ujar dia.
Rincian kinerja BCA selama Semester I sebagai berikut:
- Laba naik 11,1% menjadi Rp 26,9 triliun
- Penyaluran kredit 15,5% menjadi Rp 850 triliun, terdiri dari:
- Kredit korporasi naik 19,9% menjadi Rp 388,6 triliun
- Kredit komersial tumbuh 7,9% menjadi Rp 127,8 triliun
- Kredit UMKM naik 12,7% menjadi Rp 114,4 triliun.
- Portofolio kredit konsumen meningkat 13,6% menjadi Rp 210,2 triliun. Ini didorong oleh:
- Kredit Perumahan Rakyat alias KPR tumbuh 10,8% menjadi Rp 126,9 triliun
- Kredit Kendaraan Bermotor alias KKB naik 18,4% menjadi Rp 62,1 triliun
- Kartu kredit naik 20,2% menjadi Rp 17,8 triliun
- Rasio loan at risk atau LAR 6,4% atau turun dibandingkan Semester I 2023 9%
- Rasio kredit bermasalah alias NPL 2,2%
- Rasio pencadangan NPL 190,2%
- Rasio pencadangan LAR 71,2%
- Dana Pihak Ketiga atau DPK naik 5% menjadi Rp 1.125 triliun. Dana giro dan tabungan alias CASA tumbuh 5,8% menjadi Rp 915 triliun dan berkontribusi 82%.
- Pendapatan bunga bersih (NII) naik 7,9% menjadi Rp 39,9 triliun
- Pendapatan selain bunga naik 12,1% menjadi Rp 12,4 triliun
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan, pertumbuhan ditopang oleh ekspansi pembiayaan, serta peningkatan volume transaksi dan pendanaan.
Kredit untuk bisnis tercatat tumbuh dengan solid, baik di segmen korporasi maupun UMKM. Peningkatan juga terjadi di segmen kredit konsumer, ditopang pelaksanaan BCA Expoversary 2024.
"Event yang diselenggarakan sekitar dua bulan tersebut berhasil mengumpulkan total aplikasi KPR dan KKB sekitar Rp 50 triliun," kata Jahja dalam konferensi pers, Rabu (24/7).