Raksasa Pembayaran Mastercard Bakal Pangkas 1.000 Karyawan

Hari Widowati
19 Agustus 2024, 07:37
mastercard
Katadata/Agustiyanti
Mastercard akan memangkas sekitar 1.000 karyawan secara global sebagai bagian dari restrukturisasi perusahaan.
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Raksasa sistem pembayaran, Mastercard, akan memangkas jumlah karyawan globalnya sebesar 3% sebagai bagian dari reorganisasi yang diluncurkan awal tahun ini untuk mempertajam fokusnya pada bisnis-bisnis inti. Pemangkasan ini akan berdampak pada sekitar 1.000 orang berdasarkan data terbaru mengenai tenaga kerja perusahaan.

Menurut laporan tahunan Mastercard, perusahaan yang berbasis di Purchase, New York, Amerika Serikat (AS) ini memiliki 33.400 karyawan pada akhir tahun lalu.

Sebagian besar dari mereka yang terkena dampak akan diberitahu pada kuartal ketiga. Rencana pemutusan hubungan kerja (PHK) Mastercard ini pertama kali dilaporkan oleh Bloomberg News.

“Seiring dengan perubahan-perubahan ini, kami berencana untuk mengalihkan sumber daya ke area-area pertumbuhan,” ujar juru bicara Mastercard, seperti dikutip Reuters, Jumat (16/8). Mastercard akan fokus pada ekspansi ke pasar-pasar baru dan meningkatkan unit yang menangani bisnis siber dan anti-penipuan.

Bulan lalu, CFO Mastercard Sachin Mehra mengatakan bahwa perusahaan akan mencatatkan biaya restrukturisasi perusahaan sebesar US$190 juta (Rp 2,98 triliun) pada kuartal yang berakhir pada 30 September.

Restrukturisasi untuk Mendorong Pertumbuhan Jangka Panjang

Perusahaan mengumumkan restrukturisasi eksekutif pada 9 April lalu. Dalam siaran pers yang menguraikan rencananya, Mastercard mengatakan bahwa penataan ulang struktur organisasinya berpusat pada tiga area, yakni Pembayaran Inti, Arus Pembayaran Komersial dan Baru, serta Layanan. Restrukturisasi ini akan membantu mempercepat pertumbuhan serta memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham.

“Perubahan ini akan memperkuat strategi dan keunggulan kompetitif kami untuk mendorong pertumbuhan jangka panjang, mendiversifikasi sumber pendapatan, serta mendiferensiasikan produk dan solusi kami,” ujar CEO Mastercard Michael Miebach dalam rilisnya, seperti dikutip Pymnts. Dengan restrukturisasi ini, Mastercard mengklaim timnya akan dapat bekerja lebih cepat dan memberikan nilai lebih kepada para mitra dan nasabah perusahaan.

Dalam laporan keuangan terbaru perusahaan yang dirilis pada 31 Juli, Mastercard menyatakan bahwa perusahaan memiliki kinerja yang kuat di kuartal kedua. Pendapatan bersih Mastercard meningkat 14% dari tahun ke tahun menjadi US$6,3 miliar (Rp 98,8 triliun).

Miebach dalam conference call dengan para investor mengatakan bahwa kondisi ekonomi makro masih bervariasi. “Kekuatan belanja konsumen terus didukung oleh pasar tenaga kerja yang solid dan pertumbuhan upah,” kata Miebach.

Meskipun ada beberapa tanda-tanda pertumbuhan pasar tenaga kerja yang melambat, kondisi ini tidak sebanding dengan tingkat penciptaan lapangan kerja yang sangat kuat. Selain itu, inflasi dan suku bunga tetap menjadi fokus. "Kami telah melihat inflasi mendingin, namun dalam tingkat yang berbeda-beda di seluruh kategori kartu kredit dan non-kartu kredit,” ujarnya.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...