Harga Emas Cetak Rekor Baru US$2.492 per Ounce, Dipicu Konflik Timur Tengah

Hari Widowati
19 Agustus 2024, 10:45
Harga emas melonjak ke level tertinggi sepanjang masa US$ 2.492 (Rp 40 juta) per ounce pada hari Jumat (16/8).
ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/foc.
Harga emas melonjak ke level tertinggi sepanjang masa US$ 2.492 (Rp 40 juta) per ounce pada hari Jumat (16/8).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Harga emas melonjak ke level tertinggi sepanjang masa US$ 2.492 (Rp 40 juta) per ounce pada hari Jumat (16/8). Penguatan emas didukung oleh meningkatnya ketegangan di Timur Tengah dan melemahnya dolar Amerika Serikat (AS) seiring menguatnya keyakinan pelaku pasar bahwa The Fed akan menurunkan suku bunga pada September mendatang.

Rekor tertinggi harga emas ini melampaui rekor 17 Juli di US$2.482 (Rp 38,9 juta) per ounce - sebelum akhirnya ditutup di sekitar US$2.485 (Rp 38,98 juta) per ounce. Logam kuning ini sudah berada di jalur untuk kenaikan 2,5% pada pekan lalu. Sementara itu, perak berjuang untuk tetap berada di zona positif dan diperdagangkan turun US$0,9 ke level US$28,27 (Rp 443.556) per ounce.

Tanda-tanda bahwa emas akan menembus level baru pekan lalu mulai terlihat pada Senin (12/8), karena emas mencatatkan sesi tertinggi sejak 2 Agustus. Kenaikan harga emas pada waktu itu dipicu rilis laporan data ketenagakerjaan yang lesu yang mengungkapkan kenaikan pengangguran di AS menjadi 4,3% mengirim gelombang kejut ke seluruh Wall Street dan pasar global. Aksi jual yang meluas berlanjut hingga minggu lalu karena kekhawatiran resesi membuat saham-saham jatuh dan memukul harga logam mulia.

Menurut Goldprice.com, harga emas melemah di pertengahan minggu karena aksi ambil untung, dolar yang lebih kuat, dan imbal hasil obligasi pemerintah AS yang lebih tinggi. Logam mulia ini menutup sesi hari Kamis (15/8) di US$2,457 (Rp 38,55 juta) per ounce.

Konflik di Timur Tengah Memicu Kenaikan Harga Emas

Dolar yang lebih lemah dan meningkatnya ketegangan dalam konflik Israel-Palestina di Timur Tengah pada hari Jumat (16/8) membantu meningkatkan daya tarik safe haven emas. Investor mencari daya tarik logam ini sebagai lindung nilai terhadap ketidakpastian geopolitik.

Jumat lalu, negosiasi gencatan senjata berlanjut di Qatar karena Timur Tengah bersiap untuk pembalasan terhadap Israel oleh Iran dan sekutunya yang mengancam akan memperluas konflik di wilayah tersebut. Selain itu, tentara Israel memerintahkan evakuasi untuk beberapa bagian di Gaza selatan dan tengah yang telah ditetapkan sebagai zona kemanusiaan atas klaim Israel bahwa Hamas menggunakan daerah tersebut untuk melancarkan serangan terhadap negara tersebut.

“Emas melonjak ke level tertinggi baru sepanjang masa setelah dua minggu perdagangan yang sangat berombak karena pelaku pasar yang bullish memaksakan kehendak mereka,” kata pedagang logam independen yang berbasis di New York, Tai Wong, kepada Reuters, Jumat (16/8).

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...