Reku: Adopsi Kripto Mulai Terdistribusi di Luar Pulau Jawa
Reku, platform investasi dan jual-beli aset kripto, mencatat peningkatan pengguna yang berasal dari luar Pulau Jawa sebesar lebih dari 60% pada kuartal kedua tahun ini. Robby, Chief Compliance Officer (CCO) Reku, mengatakan pertumbuhan pengguna ini mencerminkan bahwa penerimaan dan adopsi aset kripto mulai terdistribusi di luar Pulau Jawa.
"Kalimantan dan Sulawesi termasuk di antara sejumlah pulau dengan pertumbuhan signifikan. Pertumbuhan ini juga menggambarkan besarnya potensi industri kripto di Indonesia," ujar Robby yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia-Asosiasi Blockchain Indonesia (Aspakrindo-ABI), dalam keterangan tertulis, Senin (19/8).
Menurut Robby, peningkatan minat masyarakat itu djuga didorong oleh kepercayaan pengguna akan komitmen keamanan dan edukasi yang rutin dilakukan Reku. "Di antaranya dengan rutin merilis audit Proof of Solvency, menghadirkan Portal Transparansi, hingga program literasi bekerja sama dengan multi-stakeholders mulai dari pegiat kripto, perwakilan token atau projects, hingga pemerintah," ujar Robby.
Ia menambahkan, masyarakat perlu memilih platform investasi kripto yang legal dan berizin. Platform yang legal akan melindungi masyarakat dari risiko keamanan. Sementara itu, platform global yang tidak berizin dinilai memiliki risiko keamanan yang dapat menimpa investor.
Pada akhir Agustus, Reku akan mendukung perhelatan Coinfest Asia yang akan berlangsung di Bali, dengan melakukan sejumlah kegiatan pendamping (side events). Kegiatan yang akan dihadiri oleh ribuan peserta dari seluruh dunia ini diyakini akan memperluas edukasi mengenai investasi di platform pertukaran kripto lokal dan memperkuat posisi ekosistem kripto di Indonesia.
Indonesia Berpotensi Jadi Pusat Kripto Dunia
Tirta Karma Senjaya, Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Pasar Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), mengatakan Indonesia memiliki prospek yang besar untuk menjadi salah satu pusat kripto dunia.
Ia mengutip data 2023 Global Crypto Caption Index, yang menyebut investor aset kripto di Indonesia berada di peringkat ketujuh sebagai negara dengan jumlah investor terbesar. Bappebti optimistis industri kripto di Indonesia dapat terus tumbuh semakin pesat, baik dari jumlah investor maupun nilai transaksi.
Total nilai transaksi kripto di Indonesia mencapai Rp301,75 triliun pada semester pertama tahun ini, meningkat sebesar 354,17% secara year-to-year (YoY) dibandingkan periode yang sama pada 2023 yang mencapai Rp66,44 triliun. Sementara itu, jumlah pelanggan (investor) aset kripto terdaftar hingga Juni 2024 mencapai 20,24 juta pelanggan.