Bank BJB Proses Konsolidasi Empat BPD, Siap Jadi Induk KUB Terbesar

Nur Hana Putri Nabila
11 Desember 2024, 18:14
Bank bjb mengungkap progres terkait kelompok usaha bank (KUB) sebagai konsolidasi perbankan khususnya Bank Pembangunan Daerah (BPD).
bank bjb
Bank bjb mengungkap progres terkait kelompok usaha bank (KUB) sebagai konsolidasi perbankan khususnya Bank Pembangunan Daerah (BPD).
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) alias Bank bjb mengungkap progres terkait kelompok usaha bank (KUB) sebagai konsolidasi perbankan khususnya Bank Pembangunan Daerah (BPD).

Adapun bank bjb akan menjadi induk usaha atau anchor empat BPD. Empat bank tersebut yakni Bank Jambi Bank Jambi, Bank Bengkulu, Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara (Sultra), dan Bank Maluku Malut. 

Merespons hal tersebut, manajemen Bank bjb menyampaikan bahwa saat ini terdapat dua Bank Pembangunan Daerah (BPD) yang masih dalam proses, yaitu Bank Jambi dan Bank Maluku Malut. 

“Untuk Bank Jambi, kami telah menempatkan dana dan saat ini berproses untuk fit and proper test sebagai pemegang saham pengendali,” ucap manajemen bank bjb dalam keterangannya di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (11/12).  

Sementara itu, terkait Bank Maluku Malut, manajemen Bank bjb mengungkapkan bahwa proses due diligence telah selesai dilakukan dan saat ini tengah dalam tahap finalisasi Perjanjian Kerjasama Penyertaan Modal (PKS). Bank bjb juga terus berupaya agar proses kelompok usaha bank (KUB) dapat diselesaikan sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan.

Bank BJB Bakal Jadi Induk KUB Terbesar di Indonesia

Sebelumnya Direktur Utama bank bjb, Yuddy Renaldi, mengatakan berdasarkan POJK 12/2020 tentang Konsolidasi Bank Umum, BPD wajib meningkatkan modal intinya minimal Rp 3 triliun paling lambat 31 Desember 2024, atau cukup memiliki Rp 1 triliun sepanjang BPD tersebut efektif tergabung menjadi anggota dari KUB. 

Apabila tidak dapat terpenuhi, maka BPD wajib menyesuaikan bentuk usahanya menjadi Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Dengan demikian, BPD yang memiliki modal inti di bawah Rp3 triliun tersebut akan berpacu dengan waktu karena waktu pemenuhannya kurang lebih tersisa 13 bulan lagi. 

Yuddy menambahkan, bank bjb memiliki berbagai pengalaman dan pemahaman yang mendalam mulai dari proses ber-KUB karena saat ini sudah ada bank bjb syariah sebagai anggota KUB pertama.

Di sisi lain, apabila menilik laporan keuangannya, BJBR melaporkan laba sebelum pajak konsolidasi sebesar Rp 1,47 triliun hingga kuartal III tahun 2024. Sementara itu, laba setelah pajak tercatat sebesar Rp 1,16 triliun atau anjlok 18,9% dibandingkan periode yang sama pada 2023 yang mencapai Rp 1,43 triliun.

Hingga kuartal III 2024, bank bjb mencatatkan pertumbuhan total aset sebesar 17,1% secara tahunan, mencapai Rp210 triliun. Dana Pihak Ketiga (DPK) juga meningkat 17,1% secara tahunan menjadi Rp153,2 triliun, sementara kredit dan pembiayaan tumbuh 10,4% secara tahunan, mencapai Rp138 triliun.

Reporter: Nur Hana Putri Nabila

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...