Ekonomi AS Positif, Rupiah Diprediksi Melemah Hari Ini
Sejumlah ekonom memprediksi rupiah akan melemah hari ini Rabu (8/1) setelah mengalami penguatan hingga 55 poin pada perdagangan Selasa (7/1). Pelemahan rupiah hari ini diprediksi terjadi karena kondisi ekonomi Amerika Serikat (AS) yang terpantau positif.
“Ekonomi AS yang bagus bisa mendorong Bank Sentral AS menunda pemangkasannya,” kata pengamat pasar uang, Ariston Tjendra kepada Katadata.co.id, Rabu (8/1).
Dia menjelaskan hal tersebut bisa memicu pelemahan rupiah ke level Rp 16.180 per dolar AS hingga Rp 16.200 per dolar AS. Selain itu juga dengan potensi support di level Rp 16.100 per dolar AS hingga Rp 16.080 per dolar AS.
Ariston menambahkan, pada pagi ini juga indeks dolar AS bergerak lebih tinggi di level 108,63. Sementara itu, data Purchasing Managers Index (PMI) sektor jasa AS pada Desember 2024 dan data lowongan pekerjaan AS November lebih bagus dari prediksi.
Data PMI sektor jasa AS pada Desember 2024 naik dari 52,1 menjadi 54,1 dan data lowongan pekerjaan AS pada November meningkat dari 7,8 juta menjadi 8 juta.
“Ini membantu penguatan dolar AS terhadap nilai tukar lainnya,” ujar Ariston.
Berdasarkan data Bloomberg pagi ini pukul 09.05 WIB, rupiah dibuka melemah pada level Rp 16.178 per dolar AS. Level ini melemah 36 poin atau 0,22% dari penutupan sebelumnya. Senada dengan Ariston, pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi juga memproyeksikan pelemahan rupiah pada hari ini.
“Mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup melemah di level Rp 16.130 per dolar AS hingga Rp 16.200 per dolar AS,” kata Ibrahim.
Ibrahim mengungkapkan komentar dari Gubernur The Fed, Lisa Cook juga turut membantu penguatan dolar AS dan akan mempengaruhi pergerakan rupiah. Sebab, Lisa Cook mengatakan The Fed akan bersikap hati-hati dengan pemotongan suku bunga lebih lanjut pada tahun ini.
Selain itu, Ibrahim mengatakan beberapa pembuat kebijakan The Fed jugadijadwalkan untuk berbicara pada pekan ini.
“Kemungkinan ada komentar baru bahwa masih ada kebutuhan untuk memerangi tingkat inflasi yang membandel,” ujar Ibrahim.