Harga Emas Antam Turun, DIbanderol Rp 1,69 Juta per gram 

Nur Hana Putri Nabila
7 Maret 2025, 11:40
Petugas menunjukkan emas batangan di Galeri 24 Pegadaian, Jalan Salemba Raya, Jakarta, Rabu (5/2/2025).
Katadata/Fauza Syahputra
Petugas menunjukkan emas batangan di Galeri 24 Pegadaian, Jalan Salemba Raya, Jakarta, Rabu (5/2/2025).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Harga emas batangan Aneka Tambang atau Antam kini dibanderol Rp 1.690.000 per gram hari ini, Jumat (7/3). Berdasarkan laman logam mulia Antam, harga emas turun Rp 16.000 dari harga terakhir sebelumnya berada di Rp 1.706.000 per gram-nya. Adapun harga jual kembali atau buyback emas batangan Antam berada di harga Rp 1.539.000 per gram.

Berikut harga emas batangan Antam pada Jumat (7/3):

Harga emas 0,5 gram: Rp 895.500
Harga emas 1 gram: Rp 1.690.000
Harga emas 2 gram: Rp 3.320.000
Harga emas 3 gram: Rp 4.955.000
Harga emas 5 gram: Rp 8.225.000
Harga emas 10 gram: Rp 16.395.000
Harga emas 25 gram: Rp 40.862.000
Harga emas 50 gram: Rp 81.645.000
Harga emas 100 gram: Rp 163.212.000
Harga emas 250 gram: Rp 407.765.000
Harga emas 500 gram: Rp 815.320.000
Harga emas 1.000 gram: Rp 1.630.600.000

Seiring dengan turunnya harga emas Antam, harga emas spot juga melemah pada Kamis (6/3) akibat kenaikan imbal hasil Treasury AS dan aksi ambil untung oleh investor. Sementara itu, pasar kini menanti data gaji yang akan dirilis pada Jumat untuk mencari petunjuk terkait arah kebijakan moneter Federal Reserve.

Harga emas spot turun tipis 0,1% menjadi US$ 2.915,83 per ons pada pukul 01:49 WIB (1849 GMT) setelah menguat selama tiga sesi berturut-turut. Sementara itu, harga emas berjangka AS hampir tidak berubah, bertahan di level $2.926,6.

Menurut analis pasar senior Kitco Metals, Jim Wyckoff, penurunan ini sebagian besar dipicu oleh aksi profit taking setelah kenaikan sebelumnya. “Fundamental pasar emas masih positif, meski tekanan dari meningkatnya imbal hasil obligasi mempengaruhi pergerakan harga emas itu,” kata Wyckoff dikutip Reuters, Jumat (7/3).

Adapun imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun mencapai level tertinggi lebih dari seminggu. Hal itu mengurangi daya tarik emas sebab tidak memberikan imbal hasil. Sepanjang tahun ini, harga emas sebagai aset safe-haven telah naik lebih dari 10% di tengah ketidakpastian geopolitik dan bahkan mencetak rekor tertinggi di US$ 2.956,15 pada 24 Februari.

Sebelumnya pada Selasa, AS memberlakukan tarif 25% untuk impor dari Meksiko dan Kanada, serta bea masuk tambahan untuk barang-barang Cina. Namun, pada Rabu, Gedung Putih mengumumkan bahwa produsen mobil dari Kanada dan Meksiko akan dibebaskan dari tarif tersebut selama satu bulan, asalkan mereka mematuhi aturan perdagangan bebas yang berlaku.

Kini, perhatian pasar tertuju pada laporan penggajian non-pertanian AS yang akan dirilis pada Jumat. Survei ekonom Reuters memperkirakan laporan ini akan menunjukkan kenaikan 160.000 pekerjaan di bulan Februari.

The Fed tetap mempertahankan suku bunga stabil sepanjang tahun ini setelah memangkas suku bunga tiga kali pada tahun lalu. Namun, ekspektasi pasar menunjukkan kebijakan pelonggaran moneter kemungkinan akan kembali dilakukan pada Juni mendatang.

Analis pasar di City Index dan FOREX.com, Fawad Razaqzada, menilai ada kemungkinan The Fed akan memangkas suku bunga lebih banyak dari perkiraan saat ini jika data ekonomi terus melemah. Hal itu karena dapat menambah ketidakpastian di pasar.
“Di tengah berbagai sinyal yang bertentangan, emas tetap bertahan di dekat level tertingginya dan masih berpotensi mencapai US$3.000 di masa mendatang,” ujarnya.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Nur Hana Putri Nabila
Editor: Yuliawati

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...