Profil Dewan Penasihat Danantara Jeffrey Sachs, Pernah Bantu RI usai Krisis 1998

Ringkasan
- Gapki menilai wacana perluasan lahan sawit oleh Presiden Prabowo bertujuan untuk swasembada energi nasional, karena produksi kelapa sawit dalam negeri sedang mengalami stagnasi.
- Gapki mendukung peningkatan produktivitas melalui peremajaan sawit, sekaligus mengusulkan penanaman di lahan terdegradasi untuk mempercepat penyediaan minyak sawit untuk energi.
- Presiden Prabowo berencana menambah lahan sawit untuk menangkap peluang permintaan global yang tinggi, dan meyakini kelapa sawit memiliki dampak positif sebagai penyerap karbon.

CEO Danantara Rosan Roeslani telah mengumumkan daftar lengkap direksi dan dewan penasihat Danantara. Salah satu dewan penasihat yang ditunjuk ialah Jeffrey Sachs, yang dikenal sebagai salah satu penasihat ekonomi Indonesia pascakrisis 1998 silam.
Sachs memiliki gelar PhD di bidang ekonomi dari Harvard University, Amerika Serikat. Lelaki ini tercatat konsisten menimba ilmu di bidang ekonomi dari sarjana (BA) hingga PhD di Harvard University dari 1972 hingga 1980.
Selaku pakar di bidang ekonomi, Sachs kerap menjadi penasihat ekonomi bagi pemerintah di berbagai negara dari 1985 hingga 2000. Indonesia juga menjadi salah satu negara yang mendapat nasihat dari Sachs usai krisis 1998.
Posisi ini bisa ia emban karena Sachs adalah seorang profesor ekonomi Harvard University dari 1980 hingga 2002. Melansir laman pribadinya, jabatan ini adalah tingkatan akademis tertinggi di kampus tersebut.
Dari Harvard, Sachs bergeser menjadi Direktur Earth Institute di Columbia University, Amerika Serikat dari 2002 hingga 2016. Institut ini berfokus pada ilmu bumi dan aplikasinya terhadap pengambilan keputusan pemerintah dan pengusaha di seluruh dunia. Kini, Earth Institute menjadi bagian dari Columbia Climate School.
Masih bergelut di bidang keberlanjutan, Sachs kemudian menjadi Direktur Center for Sustainable Development di Columbia University dari 2016 hingga sekarang. Profesor Harvard University ini menerima 42 gelar doktor honoris causa, seperti Legiun Kehormatan berdasarkan keputusan Presiden Republik Prancis, dan Ordo Salib dari Presiden Estonia.
Lelaki ini memperoleh Tang Prize pada 2022 terkait pembangunan berkelanjutan. Ia juga menjadi co-recipient Blue Planet Prize pada 2015. Ini adalah penghargaan global terkemuka untuk kepemimpinan lingkungan.
Sachs juga menulis berbagai buku, beberapa di antaranya ialah:
- Developing Country Debt and Economic Performacne (1989). Buku ini membahas utang dan ekonomi Indonesia.
- The End of Poverty (2005). Buku ini membahas strategi pengentasan kemiskinan yang relevan bagi Indonesia.