Sri Mulyani Sebut Belanja Program Kesehatan Tembus Rp 78,6 Triliun Semester I

Ira Guslina Sufa
2 Agustus 2025, 14:16
Sri Mulyani
ANTARA FOTO/Fauzan
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan hasil rapat berkala Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Kantor LPS, Jakarta, Senin (28/7/2025).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan pemerintah telah membelanjakan anggaran senilai Rp 78,6 triliun pada semester I 2025. Jumlah itu setara dengan 36% dari total belanja dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara atau APBN untuk 2025. 

Menurut Sri penyaluran anggaran itu melalui belanja pemerintah pusat (BPP) sebesar Rp 52,1 triliun. Sedangkan yang disalurkan melalui transfer ke daerah (TKD) sebesar Rp 26,5 triliun. Ia mengatakan pemerintah akan memastikan akan mengalokasi anggaran sektor kesehatan 5% setiap tahunnya. 

“Sejak 2016 #UangKita konsisten mengalokasikan anggaran lebih dari 5 persen, agar masyarakat bisa mendapatkan layanan dan akses kesehatan berkualitas,” kata Sri Mulyani dalam Instagram @smindrawati  seperti dikutip Sabtu (2/8). 

Untuk APBN 2025, Pemerintah menyiapkan anggaran sektor kesehatan sebesar Rp 218,5 triliun. Anggaran kesehatan digunakan untuk berbagai program, seperti Posyandu Integrasi Layanan Primer (ILP) yang menjangkau masyarakat hingga ke pelosok.

Kemudian, kata Sri Mulyani lagi, anggaran juga digunakan untuk menjadi ujung tombak pemerataan akses layanan dasar seperti pemeriksaan kesehatan, imunisasi, hingga edukasi gizi bagi warga yang jauh dari fasilitas kesehatan tetap. Kegiatannya mencakup posyandu balita, remaja, usia subur, dan lansia yang rutin dilakukan setiap bulan oleh puskesmas.

“Program baik ini akan terus dilanjutkan dan ditingkatkan pada tahun 2026 karena fasilitas layanan kesehatan adalah hak bagi setiap warga negara,” ujar Sri Mulyani.

Belanja kesehatan salah satunya digunakan untuk revitalisasi rumah sakit senilai Rp 1,9 triliun, yang difokuskan pada peningkatan kelas RS D/D Pratama menjadi RS Kelas C, dengan prioritas penguatan sarana dan prasarana untuk layanan jantung, stroke, dan urologi.

Anggaran juga disalurkan untuk program bantuan iuran Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sebesar Rp 23,2 triliun, vaksin dan imunisasi Rp 1,1 triliun, hingga program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) Rp 140,1 miliar.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...