Tips Investasi ala Warren Buffett, 5 Langkah Meraih Cuan Cocok untuk Pemula

Nur Hana Putri Nabila
9 Oktober 2025, 13:34
Warren Buffett, orang terkaya nomor tiga di dunia versi Bloomberg Billionaires Index 2019.
123RF.com/Dima Photo
Warren Buffett, orang terkaya nomor tiga di dunia versi Bloomberg Billionaires Index 2019.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Investor, pengusaha, dan filantropis asal Amerika Serikat, Warren Buffett kekayaannya kini menembus US$ 154 miliar atau setara Rp 2.546 triliun. Mengutip dari data Forbes Kamis (9/10), Buffett kini menjadi orang kaya nomor enam di dunia. 

Strategi investasi Buffett membuktikan bahwa strategi investasi jangka panjang yang disiplin mampu mengalahkan gejolak pasar dan memberikan hasil luar biasa. Dalam buku yang bertajuk “Sukses Berinvestasi Ala Buffet: 24 Strategi Investasi Sederhana dari Investor Terbaik Dunia” karya James Pardoe, Warren Buffett, selalu menekankan pentingnya kesederhanaan dalam berinvestasi. 

Menurutnya, banyak orang salah kaprah dengan menganggap pasar saham susah, misterius, dan hanya bisa dimasuki oleh profesional keuangan. Padahal, kata Buffett, siapa pun  bisa menjadi investor sukses tanpa perlu bantuan ahli atau rumus-rumus matematika yang sulit.

Ia mengatakan kunci utama investasi bukanlah pengetahuan yang mendalam, melainkan pemahaman sederhana tentang bisnis yang dijalankan. Buffett hanya berinvestasi pada bisnis yang ia pahami, solid, dan memiliki prospek jangka panjang yang jelas.

“Anda tidak harus melakukan hal luar biasa untuk mendapatkan hasil yang luar biasa,” ujar Buffett, mengutip pelajaran dari gurunya, Benjamin Graham.

Tiga Prinsip Dasar Investasi Buffett

Buffett merumuskan tiga prinsip utama yang menjadi fondasi setiap keputusannya:

  1. Pertahankan kesederhanaan. Hindari investasi yang rumit. Fokuslah pada bisnis yang mudah dipahami dengan manajemen perusahaan yang solid.
  2. Kendalikan keputusan investasi sendiri. Jangan mudah percaya pada pialang atau “ahli” yang hanya mengejar komisi. Jadilah penasihat bagi diri sendiri dengan memahami dasar akuntansi dan pasar keuangan.
  3. Belajarlah dari panutan yang tepat. Buffett banyak belajar dari Benjamin Graham, sang Bapak Investasi, yang mengajarkan bahwa kesuksesan investasi datang dari kedisiplinan dan akal sehat.

Value Investing, Strategi yang Menguntungkan

Pendekatan yang digunakan Buffett dikenal dengan istilah value investing atau investasi nilai. Strategi ini menekankan pembelian saham yang harganya berada di bawah nilai intrinsiknya. Buffett optimistis dalam jangka panjang, pasar akan menyesuaikan dan menghargai nilai dari perusahaan yang solid.

Ia juga mengatakan banyak investor gagal karena tergoda oleh strategi jangka pendek dan tren pasar, padahal yang paling penting adalah memahami bisnis dan bersabar. “Pasar saham adalah tempat memindahkan uang dari orang yang tidak sabar ke orang yang sabar,” kata Buffett.

Kesabaran, Kunci Menjadi Kaya Perlahan

Kesabaran menjadi inti dari filosofi investasi Buffett. Ia selalu berpikir dalam jangka waktu 10 tahun ke depan, bukan 10 menit ke depan. Pengalamannya membeli saham pertama di usia 11 tahun mengajarkan bahwa terburu-buru menjual saham bisa membuat kehilangan potensi keuntungan besar.

Berbeda dari pelaku trading harian, Buffett memilih menjadi “pelaku transaksi per dekade”. Strategi “menjadi kaya secara perlahan” inilah yang membuatnya berhasil membangun Berkshire Hathaway menjadi perusahaan bernilai lebih dari US$ 100 miliar.

Buffet memiliki tips dalam menjalankan investasi sahamnya yang sudah dirangkum oleh Mr. Cuan Katadata, yaitu:  

1. Perhatikan kualitas perusahaan  

Dalam berinvestasi, kualitas perusahaan menjadi salah satu hal yang sangat penting. Warren Buffet tidak berinvestasi pada barang rongsokan. Satu kunci yang dia pegang dari dulu yaitu tidak akan beli barang yang tidak jelas dan tidak dia mengerti meskipun harganya murah.

2. Tidak FOMO

Kerap kali di pasar saham ada barang atau disebut saham biasanya 'digoreng' untuk tujuan tertentu. Oleh karena itu, Buffet meminta investor harus menemukan jati diri dalam berbisnis. Jangan latah atau sekedar mengikuti tren tanpa memahami fundamentalnya. 

3. Berinvestasi di harga rendah 

Jangan takut jika kondisi pasar sedang lesu. Dalam dunia investasi, pasar yang sedang mengalami penurunan hebat, merupakan hal yang biasa. Buffet justru menyebut lesunya pasar bisa menjadi momen untuk mencari keuntungan atau bahasa lainnya cuan. Strategi ini juga kerap disebut averaging down, alias beli saham saat harganya sedang turun.

Buffet menyebut, "To be fearful when others are greedy and to be greedy and to be greedy only when others are fearful". Artinya, saat orang lain enggan masuk ke pasar, justru kita masuk ke pasar. Saat semua orang sedang euforia dalam suatu barang, saatnya kita take profit.

5. Berinvestasi jangka panjang 

Jangan berangan-angan untuk berinvestasi jangka pendek, lalu dengan sekejap akan mendapatkan keuntungan. Berpikirlah dengan cara yang dewasa, perhitungkan untuk 10 tahun ke depan. 

6. Menerapkan dasar strategi value investing 

Terapkan dasar value insting ala Warren Buffet yakni dengan memperhatikan indikator fundamental perusahaan seperti berikut ini:  

  • Price to book value atau rasio harga terhadap nilai buku PB rasio yang rendah mengindikasikan bahwa saham yang diperdagangkan di bawah nilai aset bersih per lembar saham. Ini  menciptakan peluang investasi bag para investor. 
  • Price to earning ratio atau rasio harga terhadap laba per saham Dalam rasio yang rendah menunjukkan harga saham yang diperdagangkan berada pada harga yang lebih rendah dibandingkan dengan labanya. Ini bisa mengindikasikan potensi under valuation dan peluang beli dengan harga diskon.  
  • Kesehatan keuangan Setiap calon investor maupun investor, wajib melihat catatan perusahaan dengan utang yang rendah. Sebab perusahaan dengan jumlah utang yang rendah, memiliki banyak fleksibilitas dalam menjalankan operasionalnya.
  • Dinamika laba positif Laba cenderung mempengaruhi harga saham. Lebih baik jika perusahaan yang baru-baru ini telah menunjukkan peningkatan laba dan memiliki proyeksi peningkatan laba yang positif ke depannya.




Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Nur Hana Putri Nabila

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...