Jurus Komika Yudha Keling Atur Uang: Catat Pengeluaran, Hidupkan Pain of Paying
Stand Up Comedy atau Komika yang akrab disapa Yudha Keling membagikan strategi mengelola keuangan untuk para generasi z di tengah gempuran era digital. Ia menekankan, pentingnya mencatat setiap pengeluaran untuk menciptakan rasa pain of paying atau sakit saat membayar yang hilang dengan semakin mudahnya alat pembayaran digital.
“Kenapa the pain of paying itu penting? Itu adalah rasa gak enak yang lo keluarin saat lo membayar sesuatu. Dan itu wajib lo lakuin. Kenapa? Biar waktu kita keluar uangnya, kita tau, kita ada rasa gak enaknya,” kata Yudha dalam Jurus Investasi Tanpa Fomo Ala Gen Z yang diselenggarakan Katadata di Blok M, Jakarta pada Jumat (14/10).
Ia menjelaskan, uang di dompet digital cenderung lebih cepat habis karena terasa lebih “ringan” untuk dibelanjakan jika dibandingkan uang tunai. Ia mencontohkan, terkadang ada rasa sayang untuk membelanjakan uang tunai Rp 100 ribu karena menjadi terpecah ke pecahan kecil.
Sebaliknya ketika uang itu sudah ada di dompet digital, masyarakat terasa lebih ringan secara psikologsis untuk membelanjakannya. Yudha menyebut penyebabnya adalah rasa “pain of paying” atau rasa tidak enak saat mengeluarkan uang sudah hilang.
“Sekarang, barangnya udah kita dapat, rasa enggak enaknya itu enggak ada. Itu yang bikin kita sekarang jadi sering boros,” kata Yudha.
Catat Setiap Pengeluaran
Yudha menjelaskan, cara pertama untuk bisa mengatur uang adalah mencatat setiap pengeluaran. Menurutnya, orang biasanya bukan boros karena sengaja, tetapi lupa sudah menghabiskan uang untuk apa saja.
Ia juga menyebut metode itu sudah ia terapkan sendiri. Yudha juga menunjukkan catatan pengeluarannya di 2020, ketika ia benar-benar mencatat setiap rupiah yang ia keluarkan setiap hari.
“Nah, dan pencatatan yang gue lakuin tadi, the pain of paying-nya itu tergantikan. Karena pasti ada yang sadar berapa yang udah kita keluarin. Itu adalah satu step pertama kalau lo mau belajar finansial,” ucap Yudha.
Ia juga yakin walaupun hanya dengan mencatat pengeluaran, bahkan tanpa membuat anggaran rinci, sudah bisa menjadi lebih sadar seberapa besar uang yang dipunya dan berapa banyak yang sudah dikeluarkan. Ketika sudah mengetahui detail pengeluarannya, kata Yudha, secara otomatis mengurangi pengeluaran.
“Gue saranin banget catat pengeluaran lo setiap harinya, dari hal terkecil. Mau bayar parkir, catat,” saran Yudha.
Yudha menjelaskan bahwa mencatat semua pengeluaran penting agar benar-benar tahu berapa biaya yang dibutuhkan untuk gaya hidup saat ini. Ia sendiri saat itu melakukan pencatatan selama tiga bulan. Setelah periode itu, bisa menghitung rata-rata pengeluaran bulanannya. Angka rata-rata ini yang kemudian menjadi dasar untuk menyusun anggaran di bulan keempat dan seterusnya.
“Karena kalau lo enggak ngelakuin pencatatan dulu tapi langsung budgeting, buat gue itu jadinya nggak adil buat diri lo sendiri,” ucap Yudha.

