Kolaborasi Bank dengan Ekosistem Digital ala Bos Bank Jago
Bankir senior Jerry Ng yang saat ini tengah melakukan transformasi digital pada PT bank Jago Tbk (ARTO), menilai kolaborasi dengan ekosistem teknologi digital sangat diperlukan sebagai model bisnis bank era terbaru. Meski begitu, kolaborasi tersebut, memiliki banyak sekali tantangan.
"Bank sebetulnya adalah utility," kata Jerry alam acara Indonesia Data and Economic Conference 2021 yang bekerja sama dengan East Ventures, Selasa (23/3).
Ia menjelaskan ekosistem teknologi digital merupakan sarana yang digunakan oleh pelanggan dalam memenuhi kebutuhannya, seperti kebutuhan berbelanja, makan, transportasi, dan sebagainya. Tapi, yang dilakukan oleh ekosistem tersebut, ujung-ujungnya berhubungan dengan bank dalam rangka sistem pembayaran, pinjam-meminjam, atau tabung-menabung.
"Ini yang saya lihat terkait hubungan antara bank yang tadinya utility, menjadi bagian dari ekosistem," kata Jerry.
Poin lainnya kolaborasi perbankan dengan ekosistem digital karena ekosistem yang paling banyak berhubungan langsung dengan pelanggan. Sayangnya, bank bukan suatu institusi yang berhubungan dengan masyarakat banyak.
Peran bank tidak akan menjadi pusat dari ekosistem digital ini. Tapi, bank selalu punya peran yang sangat strategis karena apapun yang dilakukan oleh ekosistem tersebut, selalu ujung-ujungnya berhubungan dengan sektor keuangan.
"Oleh sebab itu, bank harus menyadari bahwa we are no longer, tetapi kalau kita menempatkan diri dengan tepat, kita akan menjadi bagian strategis dari ekosistem ini," katanya.
Meski begitu, Jerry mengakui kolaborasi yang saat ini sudah sangat wajar terjadi, pelaksanaanya tidak gampang. Kedua perbankan dan teknologi digital berasal dari dunia yang sangat berbeda satu sama lainnya.
Jerry menceritakan ia sering bertanya kepada para pendiri-pendiri perusahaan teknologi terkait pandangan mereka terhadap industri perbankan. Menurut mereka, bank merupakan perusahaan yang lambat dalam melayani, sangat birokasi, berjenjang-jenjang, dan terkait dengan risk management.
Sementara, sebaliknya, Jerry bertanya kepada para bankir senior soal perusahaan rintisan teknologi (start up). Para bankir tersebut banyak memuji inovasi dan kecerdasan pendiri perusahaan teknologi. Tapi, mereka menilai semuanya terlalu tergesa-gesa dan ingin cepat.
"Keduanya sangat berbeda. Biarpun secara konsep kolaborasi itu sesuatu yang sangat penting, tapi dalam aplikasinya tidak gampang," kata Jerry.
Menurut Jerry, keduanya harus saling belajar dan mau melakukan perubahan. Perbankan memang suatu industri yang regulasinya kan cukup ketat karena banyak alasan. Dia yakin, perusahaan rintisan teknologi yang memiliki ekosistem, akan mengapresiasi dan memahami bank merupakan sektor yang memiliki aturan ketat.
Sementara, pelaku industri perbankan juga harus menyadari, jangan hanya mencari alasan karena regulasi untuk bisa melakukan transformasi. Terkait regulasi, Jerry mengatakan, regulator juga berusaha dalam proses transformasi untuk melakukan perubahan dan adaptasi.
Meski begitu, Jerry ingin regulator bergerak lebih cepat lagi dalam melakukan adaptasi, meski kecepatan bukan berarti ceroboh dalam mengambil keputusan. "Kalau boleh sih, semakin cepat mengadaptasi realitas baru. Karena kita hidup di era di mana kecepatan sangat penting," katanya.