Keluarga Riady Raup Rp 805 Miliar dari Penjualan 11% Saham Multipolar
Perusahaan milik keluarga Riady, PT Inti Anugerah Pratama baru saja menjual 11,37% atau 1,66 miliar saham PT Multipolar Tbk (MLPL) pada periode 30 September - 5 Oktober 2021. Sebelumnya, Keluarga Riady kerap melakukan transaksi jual-beli saham Multipolar.
Berdasarkan keterbukaan informasi yang disampaikan Sekretaris Perusahaan Multipolar Natalie Lie, sebelumnya keluarga Riady memiliki 66,47% atau 9,73 miliar saham Multipolar. Setelah divestasi dilakukan, kepemilikannya tersisa 55,11% atau 8,06 miliar saham Multipolar.
Rata-rata harga penjualan dari divestasi yang dilakukan pada periode tersebut mencapai Rp 484,26 per saham. Dengan demikian, keluarga Riady diperkirakan mengantongi dana penjualan saham Multipolar senilai Rp 805,75 miliar.
Berdasarkan catatan Stockbit, keluarga Riady memang rajin melakukan transaksi jual-beli, baik dalam jumlah besar ataupun kecil. Sebelumnya, pada 23 Juni 2021, keluarga Riady membeli 5,25 juta saham atau 0,04% saham. Dengan pembelian kala itu, kepemilikan keluarga Riady meningkat menjadi 66,47%.
Pada periode 7-22 Juni 2021, keluarga Riady menjual kepemilikan sahamnya sebanyak 1,7 miliar unit saham atau setara 11,65%. Melalui penjualan tersebut, kepemilikan keluarga Riady yang sebelumnya mencapai 78,08% menjadi hanya 66,43%.
Berdasarkan data tersebut, kepemilikan keluarga Riady pada Multipolar bertambah besar pada 2017. Pada periode 30 November-20 Desember 2017, keluarga Riady membeli 18,72% atau 1,88 miliar unit saham. Setelah transaksi tersebut, keluarga Riady menguasai 72,79% saham Multipolar.
Transaksi penjualan saham juga baru saja dilakukan Multipolar terhadap anak usahanya PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA), pengelola Hypermart. Grup Lippo melepas 6,74% saham miliknya kepada perusahaan teknologi GoTo. Nilai transaksi penjualan mencapai Rp 355 miliar.
Berdasarkan keterbukaan informasi bertanda tangan Sekretaris perusahaan Multipolar Natalie Lie dijelaskan, Multipolar menjual sebanyak 507,14 juta unit saham seharga Rp 700 per saham. Setelah transaksi dibukukan pada 4 Oktober 2021, porsi kepemilikan Multipolar kini menyusut.
Sebelum transaksi, Multipolar punya 2,88 miliar unit saham Matahari Putra Prima atau setara 38,33%. Setelah menjual sahamnya, kepemilikan Multipolar tersisa 2,37 miliar unit saham atau setara 31,59%.
"Tujuan dari transaksi (penjualan saham), untuk memperluas investor skala besar dalam MPPA dan untuk investasi kembali," kata Natalie dikutip dari keterbukaan informasi yang terbit Rabu (6/10) malam.
Pihak yang menjadi pembeli saham Matahari Putra Prima dari Multipolar adalah PT Aplikasi Karya Anak Bangsa alias Gojek, entitas usaha GoTo.
Dalam keterbukaan informasi yang ditandatangani Presiden Direktur Gojek Andre Soelistyo dijelaskan, kini Gojek memiliki 507,14 juta saham Matahari Putra Prima atau setara 6,74%, dari yang sebelumnya tidak memiliki sama sekali.
"Tujuan dari transaksi (pembelian saham) untuk investasi dengan status kepemilikan saham langsung," kata Andre.