BNI Digugat Debitur dengan Nilai Tuntutan Rp 25 Miliar
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk menerima pemberitahuan resmi adanya gugatan dan panggilan sidang dari Pengadilan Negeri Surabaya pada 3 November 2021. Nilai materiil perkara ini sebesar Rp 10 miliar, sementara immateriil Rp 15 miliar.
Berdasarkan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh manajemen BNI, pihak penggugat perkara nomor 1080/Pdt.G/2021/PN.Sby ini adalah PT Java Petro Energi dan pemiliknya Danny Indarto. Sementara tergugat adalah BNI cq. SKK Surabaya, BPN Surabaya, dan KPKNL Surabaya.
Manajemen BNI menjelaskan, penggugat merupakan debitur BNI yang saat ini telah berada pada kolektibilitas 5 alias berstatus macet.
Para penggugat mendalilkan bahwa BNI melakukan perbuatan melawan hukum karena akan melaksanakan proses eksekusi atau lelang atas jaminan kredit yang diberikan para penggugat. Padahal jangka waktu kredit belum berakhir atau belum jatuh tempo.
Menurut Manajemen BNI, para penggugat dinilai telah wanprestasi terhadap perjanjian kredit. BNI pun telah beberapa kali menyampaikan teguran atau somasi kepada para penggugat untuk menyelesaikan kewajiban pembayaran kredit sesuai dengan perjanjian.
"Namun, tidak dilakukan oleh para penggugat," kata manajemen BNI dikutip dari surat keterbukaan informasi, Selasa (9/11).
Dengan demikian, sesuai dengan ketentuan dalam perjanjian kredit antara penggugat dan BNI, maka BNI berhak melakukan penjualan agunan kredit. Hal ini juga sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Manajemen menilai dampak dari gugatan terhadap BNI yaitu adanya risiko pembayaran ganti rugi sebesar nilai tuntutan. Namun, manajemen memastikan tidak berdampak signifikan terhadap kinerja bank milik negara tersebut.
Selain itu, BNI berkomitmen untuk menghadiri proses persidangan dan menyiapkan dokumen yang mendukung posisi BNI dalam kasus ini.
Hingga triwulan III-2021, kualitas kredit BNI memburuk. Hal tersebut tercermin dari rasio kredit seret alias non-performing loan (NPL) yang berada di level 3,8% per September 2021, naik dari periode sama tahun lalu di level 3,6%.