Kilau Kinerja Antam, Laba Bersih Meroket 104% Jadi Rp 1,7 Triliun
PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) membukukan laba bersih Rp 1,71 triliun hingga triwulan III-2021 atau melonjak 104,65% dibandingkan raihan untung bersih periode yang sama tahun lalu Rp 835,78 miliar. Salah satu penyebabnya adalah penjualan emas yang meroket.
Berdasarkan laporan keuangan untuk periode sembilan bulan yang berakhir September 2021, Antam mencatat penjualan Rp 26,47 triliun. Nilainya meningkat 46,79% dibandingkan kinerja penjualan pada periode sama tahun lalu sebesar Rp 18,03 triliun.
Komoditas emas merupakan penunjang utama bisnis Antam. Penjualan produk emas Rp 17,67 triliun hingga September 2021. Nilainya meningkat 36,11% dibandingkan Rp 12,98 triliun hingga September 2020.
Produk lainnya yang menyumbang penjualan adalah feronikel dengan total penjualan Rp 4,34 triliun, naik 33,02% dibandingkan Rp 3,26 triliun. Penjualan bijih nikel Rp 3,25 triliun atau meroket 390,48% dari Rp 663,07 miliar.
Meski total penjualan Antam meningkat, beban pokok penjualan juga meningkat dan menggerus profitabilitas. Jumlah beban usaha juga meningkat signifikan secara tahunan pada sembilan pertama 2021 ini.
Beban pokok penjualan Rp 21,33 triliun atau meningkat 41,02% dari Rp 15,13 triliun. Sementara, jumlah beban usaha yang ditanggung Antam Rp 2,78 triliun naik 90,51% dari Rp 1,46 triliun.
Meski sejumlah pos beban meningkat signifikan, Antam masih membukukan laba usaha Rp 2,34 triliun hingga triwulan III-2021. Nilainya meningkat 62,99% dibandingkan periode sama tahun lalu Rp 1,44 triliun.
Dalam sembilan bulan ini, Antam mampu mengantongi penghasilan lain-lain yang nilai bersihnya Rp 182,47 miliar. Padahal pada periode sama tahun lalu, Antam catatkan beban lain lain bernilai bersih Rp 322,53 miliar.
Hal ini makin melebarkan profitabilitas Antam hingga triwulan III-2021. Laba sebelum pajak penghasilan Rp 2,53 triliun, meroket 126% dibanding periode sembilan bulan pertama tahun lalu Rp 1,11 triliun.
Dari sisi aset, Antam mencatat Rp 33,3 triliun pada September 2021 atau naik dari Rp 31,72 triliun per Desember 2020. Sementara, jumlah liabilitas Rp 12,95 triliun atau naik dari Rp 12,69 triliun. Ekuitas Antam Rp 20,34 triliun masih meningkat dari Rp 19,03 triliun.
Kinerja Antam yang meningkat, membuat pergerakan harga saham di pasar modal juga meningkat. Per 30 September 2021, harga saham Antam ditutup pada level Rp 2.290 per saham atau meningkat 18,35% dibandingkan penutupan perdagangan akhir tahun lalu.
Harga saham Antam pada awal tahun meningkat signifikan, dimana puncaknya pada 20 Januari 2021 harganya ditutup Rp 3.190 per saham, tertinggi sepanjang triwulan III-2021. namun memasuki Februari 2021, harganya cenderung stabil.