Bisnis Mulai Pulih, Rugi Indomobil Milik Salim Mengecil
Duo emiten otomotif milik Grup Salim menyampaikan laporan keuangan triwulan III-2021. PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS) selaku induk masih catatkan rugi, sedangkan PT Indomobil Multi Jasa Tbk (IMJS) mampu menghasilkan laba.
IMAS selaku induk memegang lisensi mobil seperti Audi, Volkswagen, Nissan, Datsun, KIA, Suzuki, Jaguar, dan Land Rover tersebut membukukan rugi Rp 117,13 miliar hingga triwulan III-2021. Dibanding periode yang sama tahun lalu, ruginya menurun dari Rp 467,23 miliar.
Rugi yang semakin menurun tersebut sejalan dengan pendapatan neto IMAS Rp 14,05 triliun per September 2021. Artinya, pendapatan IMAS tumbuh 24,47% dibandingkan pendapatan September tahun lalu Rp 11,28 triliun.
IMAS harus menanggung sejumlah beban yang menggerus profitabilitasnya. Seperti beban pokok pendapatan senilai Rp 11,33 triliun atau naik 30,46% dari Rp 8,68 triliun. Lalu, IMAS harus menanggung beban penjualan Rp 1,07 triliun, naik 12,68% dari Rp 954,9 miliar.
Beban yang harus ditanggung lainnya adalah beban umum dan administrasi Rp 1,17 triliun, turun 15,4% dari Rp 1,39 triliun. Beban besar lainnya adalah beban keuangan mencapai Rp 1,15 triliun, turun 4,56% dibandingkan periode sama tahun lalu Rp 1,2 triliun.
Sehingga, laba sebelum beban pajak penghasilan IMAS per September 2021 tersisa Rp 31,38 miliar. Catatan tersebut lebih baik dibandingkan periode sama tahun lalu yang rugi Rp 455,95 miliar.
Dengan dipotong pajak final dan pajak penghasilan, maka IMAS harus bukukan rugi periode berjalan Rp 93,42 miliar sepanjang sembilan bulan pertama 2021. Dibandingkan periode sama tahun lalu yang rugi hingga Rp 542,22 miliar.
Anak usahanya, IMJS yang bergerak di sektor bisnis jasa pembiayaan kendaraan bermotor, mampu bukukan laba bersih Rp 18,79 miliar hingga triwulan III-2021. Padahal pada periode yang sama, IMJS catatkan rugi bersih Rp 45,31 miliar.
Padahal, berdasarkan laporan keuangannya, pendapatan IMJS Rp 2,94 triliun turun 6,35% dibandingkan periode sama tahun lalu Rp 3,14 triliun. Beban pokok pendapatan Rp 1,95 triliun pun tumbuh 3,83% dari Rp 1,88 triliun.
Yang membuat profitabilitas IMJS bisa lebih baik dibandingkan periode sama tahun lalu karena perusahaan mampu menurunkan beban umum dan administrasi 22,83% menjadi Rp 748,33 miliar dari Rp 969,7 miliar.
Selain itu, IMJS mampu kantongi pendapatan operasi lain-lain Rp 299,06 miliar atau naik 58,58% dari Rp 188,59 miliar. Alhasil, laba operasi IMJS per September 2021 Rp 379,55 miliar atau tumbuh 6,67% dari Rp 355,83 miliar.
Covid-19 Pukul Kinerja Keuangan Indomobil Group
Manajemen IMAS selaku induk Indomobil Group menyampaikan, keberlangsungan pandemi Covid-19 di masa depan masih belum jelas. Adapun, peningkatan jumlah infeksi pasien Covid-19, berdampak pada Indomobil Group.
"Namun, dampak di masa depan juga akan tergantung pada efektivitas tanggapan kebijakan yang dikeluarkan oleh Pemerintah Republik Indonesia," kata Manajemen IMAS dalam keterbukaan informasi yang dikutip Jumat (26/11).
Dampak pandemi Covid-19 di Indonesia menyebabkan terhambatnya rantai pasokan dari seluruh dunia. Dampak lainnya, penurunan aktivitas ekonomi seiring dengan adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang diterapkan oleh Pemerintah secara bertahap yang dimulai April 2020.
"Apabila hal ini terjadi dalam jangka waktu yang panjang, maka akan menghambat pertumbuhan seluruh industri, tidak terlepas industri otomotif," kata manajemen.
Meski begitu, Manajemen IMAS memastikan entitas anaknya sudah melakukan lindung nilai atas risiko suku bunga dan mata uang asing yang muncul dari pinjaman dalam bentuk dolar Amerika Serikat.
Dampak spesifik lainnya terhadap bisnis Indomobil Group yaitu pendapatan, pengembalian aset (return on assets), dan liabilitas tidak dapat ditentukan saat ini. Dampak tersebut akan dilaporkan dalam laporan keuangan pada saat diketahui dan dapat diestimasi.