Allo Bank Alihkan Aset dan Kewajiban Rp1,88 Triliun ke Bank Mega
Emiten bank digital yang dimiliki CT Corp, PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI), mengalihkan aset dan liabilitasnya kepada perusahaan terafiliasi, PT Bank Mega Tbk (MEGA).
Berdasarkan pengumuman di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Allo Bank dan Bank Mega telah menyepakati perjanjian pengalihan aset dan liabilitas pada 5 April 2022 dan pelaksanaan pengalihan dilakukan selambatnya pada 30 Juni 2022.
Nilai aset dan liabilitas yang dialihkan sebesar Rp 1,88 triliun yang terdiri dari aset Rp 958,62 miliar dan nilai liabilitas Rp 921,38 miliar.
Aset yang dialihkan meliputi kredit yang diberikan termasuk termasuk pendapatan bunga yang masih akan diterima, aktiva tetap berupa properti dan inventaris kantor, serta aktiva lain-lain berupa agunan yang diambil alih dan properti terbengkalai. Sedangkan, liabilitas meliputi simpanan nasabah yang berupa giro, tabungan dan deposito termasuk bunga yang masih harus dibayar.
Corporate Secretary Allo Bank menjelaskan, perusahaan saat ini akan lebih fokus pada layanan perbankan digital dengan memanfaatkan ekosistem yang dimiliki oleh kelompok usaha CT Corpora dan kelompok usaha lain yang akan bekerjasama dengan perseroan.
Oleh karenanya, perseroan berencana mengalihkan kepada Bank Mega aset dan liabilitas tertentu yang terkait dengan layanan bank konvensional termasuk mengalihkan kantor cabang dengan tujuan untuk membatasi jumlah kantor cabang perseroan serta karyawan yang terkait dengan kantor cabang.
Pasalnya, aset dan liabilitas tertentu yang dimiliki oleh perseroan yang terkait dengan layanan jasa perbankan konvensional menjadi tidak produktif dan dapat menyebabkan dampak yang negatif terhadap pelayanan kepada nasabah.
"Manfaat dari pengalihan ini adalah akan membuat perseroan lebih fokus pada layanan perbankan digital," bunyi pengumuman tersebut.
Di sisi lain, Bank Mega yang merupakan entitas terafiliasi juga berminat untuk mengambil alih aset dan liabilitas tertentu yang dimiliki oleh perseroan sehingga meningkatkan aktiva produktif, jumlah nasabah dan jaringan kantor cabangnya.
Pengaruh dari transaksi pengalihan tersebut akan memberikan keuntungan yang lebih baik bagi perseroan yang tercermin dari peningkatan proyeksi laba bersih dari Rp 192 miliar pada tahun 2021 menjadi Rp 653 miliar pada tahun 2024 dan Rp1.48 triliun pada 2026 mendatang.
Sampai dengan 31 Desember 2021, total aset Allo Bank tercatat senilai Rp 4,65 triliun. Nilai ini terdiri dari liabilitas senilai Rp 3,34 triliun dan ekuitas senilai Rp 1,30 triliun.