AstraPay Targetkan Transaksi Bruto Rp 30 T dengan 15 Juta Pengguna
PT Astra Internasional Tbk (ASII) menargetkan nilai transaksi bruto atau gross transaction value (GTV) pada layanan keuangan dan dompet digital, AstraPay, bisa mencapai kisaran Rp 27 triliun - Rp 30 triliun sepanjang 2022. Sementara itu, pengguna AstraPay ditargetkan bisa mencapai 15 juta orang pada tahun ini.
Direktur Astra sekaligus Director in Charge Astra Financial & Logistic Suparno Djasmin mengatakan, perseroan mencatat terjadi peningkatan jumlah pengguna layanan bisnis di bawah lini Astra Financial tersebut. Hingga kuartal I 2022, pengguna AstraPay menembus level 4,4 juta dengan GTV mencapai Rp 4,6 triliun.
"Perseroan juga telah menghubungkan AstraPay dengan outlet-outlet Astra, dan saat ini terdapat kurang lebih 7.000 outlet Astra yang sudah menjadi merchant dan terhubung dengan AstraPay," ujar Suparno dalam Konferensi Pers virtual usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), Rabu (20/4).
Menurut dia, perusahaan memiliki layanan jasa keuangan merupakan salah satu fokus perseroan saat ini, mengingat potensinya yang dinilai masih sangat besar.
Suparno mengatakan, dalam pengembangan bisnis ke depan, Astra Financial akan berfokus untuk memperkuat literasi keuangan dan inklusi keuangan, serta transformasi digital.
"Konsentrasi kami adalah jasa keuangan ritel, maka di dalam pengembangan bisnis ke depan, kami fokus di dalam memperkuat dan memperdalam pelayanan jasa keuangan ritel di seluruh Indonesia. Selain itu, literasi keuangan dan inklusi keuangan juga perlu diperkuat," kata Suparno.
Astra Financial merupakan lini usaha di bidang pembiayaan yang melayani pembelian kendaraan roda dua, roda empat, pembiayaan perjalanan umroh, dan asuransi.
Guna menjangkau lebih banyak kalangan masyarakat untuk bisa mendapatkan layanan jasa keuangan, perseroan melakukan pendalaman baik yang dilakukan secara offline seperti sosialisasi, dan juga melalui online dengan meluncurkan platform digital.
Sebagaimana diketahui, pada Maret 2021 lalu, ASII melalui Astra Financial meluncurkan aplikasi mobile bernama Moxa. Moxa merupakan aplikasi pembiayaan dan investasi yang dapat digunakan untuk beragam transaksi, seperti pembiayaan kendaraan, pembiayaan perjalanan umroh, pinjaman multiguna, pembayaran asuransi kesehatan dan asuransi jiwa, hingga pembiayaan alat berat.
Selain Moxa, perseroan juga baru saja meluncurkan aplikasi mobile Seva 2.0 akhir Maret lalu. Seva merupakan platform yang dibuat untuk memudahkan konsumen dalam memilih kendaraan baru sekaligus fasilitas pembiayaan yang tepat.
Seva juga dapat memberikan gambaran perencanaan keuangan dalam hal memilih skema pembiayaan kendaraan yang sesuai kemampuan konsumen.
"Kami ingin melakukan transformasi digital di seluruh lini bisnis perseroan, dan hal ini kami lakukan agar perseroan di masa depan tetap relevan dengan digitalisasi yang ada," kata dia.