Metrodata Milik Ciputra Tebar Dividen Rp 128,9 Miliar, 25% dari Laba
PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp 128,9 miliar. Dividen yang dibagikan setara 25,3% dari laba bersih tahun lalu yang mencapai Rp 508,9 miliar. Secara besaram nilai dividen tersebut meningkat 41,9% dari tahun lalu.
Keputusan pembagian dividen ini telah disetujui para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar kemarin (2/6).
"Pembagian dividen oleh perseroan didorong oleh kinerja yang positif sepanjang 2021," kata Presiden Direktur Metrodata Susanto Djaja dalam keterangan resminya, dikutip Jumat (3/6).
Tahun ini, menurut Susanto, perseroan optimistis menyambut bisnis-bisnis yang sudah mulai normal kembali dengan diiringi transformasi digital.
Perseroan juga melihat peluang dari pulihnya bisnis di Indonesia yang mulai gencar untuk ekspansi infrastruktur IT mereka ke arah digitalisasi. Misalnya, sektor perbankan dan layanan keuangan yang mengalami pertumbuhan digitalisasi secara signifikan.
Ke depan, perseroan yakin melalui kedua unit bisnisnya dapat terus bertumbuh. Pada bisnis distribusi digital, pasokan notebook sudah mulai pulih sehingga perseroan dapat terus memenuhi kebutuhan para pelanggan secara optimal. Hal ini juga didukung dengan adanya perluasan brand untuk smartphone dan gaming.
Sementara itu, pada segmen bisnis solusi dan konsultasi digital, perseroan menyediakan solusi cloud hyperscaler yang bekerjasama dengan Microsoft Azure, Amazon, Web Services, dan Google Cloud.
"Adapun, ekonomi digital berbasis cloud ini memiliki potensi pertumbuhan yang semakin besar di Indonesia. Kami pun sudah mempersiapkan divisi khusus solusi cloud," kata dia.
Sebagai informasi, pada kuartal I 2022 MTDL membukukan penjualan sebesar Rp 5,2 triliun atau naik 33,7% dari sebelumnya sebesar Rp 3,86 triliun. Alhasil, laba bersih sebesar Rp 164,6 miliar atau naik sebesar 35,4% dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 121,59 miliar.
Pendapatan dari segmen perangkat keras naik dari sebelumnya sebesar Rp 2,85 trilun di kuartal I 2021 menjadi Rp 3,81 triliun di kuartal I 2022. Kemudian, segmen perangkat lunak membukukan pendapatan sebesar Rp 887,90 miliar dari sebelumnya Rp 680,99 miliar.
Sementara itu, pendapatan jasa dan pemeliharaan juga tercatat naik menjadi Rp 462,54 miliar dari sebelumnya sebesar Rp 328,81 miliar, dan pendapatan lain-lain sebesar Rp 5,29 miliar di kuartal I 2022.
Perseroan akan terus memperluas bisnis dengan terus menambah mitra global dan menyediakan delapan pilar solusi digital yang terdiri dari Cloud Services, Big Data & Analytics, Hybrid IT Infrastructure, Security, Business Application, Digital Business Platform, Consulting & Advisory Services, dan Managed Services.
"Kami optimistis melalui upaya ini akan meraih pertumbuhan double digit hingga akhir tahun 2022,” ujar Susanto.