Trisula Internasional (TRIS) Bukukan Laba Rp 51 M di Q3, Naik 35%
Emiten yang bergerak di bidang tekstil dan garmen, PT Trisula International Tbk (TRIS), mencatatkan laba bersih senilai Rp 51,6 miliar pada periode September 2022. Laba bersih tersebut tercatat meningkat 319% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya Rp 12,3 miliar.
Kenaikan ini didukung oleh penjualan bersih TRIS per September 2022 yang naik sebesar 35% menjadi Rp 1,04 triliun. Sebelumnya, perusahaan mencatatkan penjualan Rp 770 miliar per September 2021.
Lonjakan laba bersih juga didukung oleh laba selisih kurs sebesar Rp 336 juta serta penurunan beban keuangan dari Rp 15,27 miliar di tahun 2021 menjadi Rp 13,72 miliar di tahun 2022.
Trisula menanggung pembengkakan pada beban usaha. Per September 2022, jumlah beban usaha mengalami peningkatan 21,17% menjadi Rp 155,49 miliar, dengan rincian beban umum dan administrasi sebesar Rp 88,55 miliar serta beban penjualan dan pemasaran senilai Rp 66,47 miliar.
Direktur Utama TRIS, Widjaya Djohan mengatakan peningkatan kinerja penjualan baik untuk pasar ekspor maupun domestik semakin memberikan optimisme bagi perusahaan.
“Hal ini menunjukkan bahwa eksistensi perseroan di pasar internasional dan domestik masih sangat kuat melalui jaringan pemasaran yang ada. Permintaan pasar ekspor meningkat sejak awal tahun, salah satunya juga berkat kembali normalnya logistik dan rantai pasokan,” katanya dalam keterangan resmi, Kamis (17/11).
Berdasarkan keterangan resminya, penjualan ekspor TRIS mencapai sebesar Rp 711,92 miliar di kuartal ketiga 2022.
Ekspor perseroan ke negara-negara tujuan di antaranya Amerika Serikat (AS), Australia, Selandia Baru, Singapura, dan Jepang yang tercatat meningkat 45% secara tahunan. Adapun, total penjualan domestik hanya menyumbang sebesar Rp 332,49 miliar atau meningkat 19% pada periode yan sama.
Dari sisi aset, perseroan mencatatkan kenaikan 9,05% dari Desember 2021 sebesar Rp 1,06 triliun menjadi Rp 1,15 triliun per September 2022.
Sedangkan, untuk neraca liabilitas Trisula per September 2022 membukukan Rp 458 miliar. Pada periode Desember 2021, dicatat Rp 402 miliar atau meningkat 14,1%.
Adapun ekuitas perusahaan naik 6,07% per September 2022 Rp 698 miliar. Per Desember 2021, ekuitas perusahaan Rp 658 miliar.