Harga Batu Bara Moncer, Omzet RMK Energy (RMKE) Naik 121% Jadi Rp1,9 T
PT RMK Energy Tbk (RMKE) mencatatkan pendapatan Rp 1,9 triliun sampai September 2022. Kinerja omzet naik 121,6% dibandingkan dengan kuartal III tahun 2021 yaitu, Rp 859,39 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan, pertumbuhan pendapatan perseroan dikontribusi oleh penjualan batu bara yaitu, Rp 1,51 triliun, atau naik 160% dari periode yang sama tahun sebelum, Rp 583,66 miliar.
Selain itu, pendapatan berasal dari jasa unloading, loading, dan crusing Rp 276,09 miliar atau naik 39,98% dari raihan sebelumnya Rp 197,22 miliar.
Indikator | Kuartal III2022 | Kuartal III2021 | Presentase |
Pendapatan | Rp 1,90 triliun | Rp 859,39 miliar | 121,66% |
Laba | Rp 275,32 miliar | Rp 116,85 miliar | 135,60% |
Ekuitas | Rp 1,09 triliun | Rp 802,70 miliar | 36,92% |
Liabilitas | Rp 503,48 miliar | Rp 597,67 miliar | - 15,75% |
Aset | Rp 1,6o triliun | Rp 1,40 triliun | 14,43% |
Peningkatan omzet juga membawa risiko pada pembengkakan beban pokok pendapatan RMKE hingga 120,11% menjadi Rp 1,46 triliun pada kuartal III tahun 2022, dari sebelumnya Rp 667,08 miliar.
Beban pokok pendapatan perseroan tertinggi berasal dari beban pokok pendapatan batu bara yang mencapai Rp 1,19 triliun, atau naik 153,13% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelum Rp 470,44 triliun.
Selain batu bara, beban pokok pendapatan jasa tercatat Rp 278,21 miliar atau naik 41,48% pada September 2022, dibanding kuartal III tahun 2021 yaitu, Rp 196,64 triliun.
Sementara itu, emiten berkode saham RMKE membukukan laba yang diatribusikan kepada entitas induk Rp 275,32 miliar atau naik 135,6% pada kuartal III tahun 2022. Pada periode yang sama tahun sebelumnya, laba RMKE diketahui hanya Rp 116,85 miliar.
Adapun, aset perseroan tercatat Rp 1,6o triliun atau naik 14,43% sampai September 2022 dibandingkan tahun 2021 yaitu Rp 1,40 triliun. Lalu ekuitas RMKE tercatat Rp 1,09 triliun atau naik 36,92% dibandingkan dengan tahun 2021 yaitu Rp 802,70 miliar.
Sementara itu, liabilitas perseroan turun 15,75% menjadi Rp 503,48 miliar pada Kuartal III di tahun 2022. Sebelumnya, liabilitas perseroan tercatat Rp 597,67 miliar pada tahun 2021.
Seperti diketahui, RMK Energy (RMKE) didirikan pada 22 Juni 2009 dan mulai beroperasi secara komersial pada 2011. Perseroan diketahui bergerak di bidang penyedia jasa logistik batubara, terutama melayani perusahaan batu bara di Sumatera Selatan.
Perusahaan menyediakan stasiun bongkar muat kereta api yang telah melalui kesepakatan dengan PT KAI di Stasiun Simpang.
Selain itu, terdapat layanan pengangkutan batu bara dari area pertambangan ke pelabuhan, serta pengelolaan pelabuhan pada dua pelabuhan di Keramasan. Terdapat pula off take batu bara dan joint operasi atau pengelolaan tambang batu bara dan penjualan batu bara.