Laba Turun, Raksasa Manajer Aset BlackRock Akan PHK 500 Karyawan
Perusahaan raksasa manajer aset asal Amerika Serikat, BlackRock Inc berencana melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) 500 karyawannya. Jumlah karyawan yang akan dipecat tersebut kurang dari 3% dari total pegawai BlackRock.
"Manajer aset sedang membentuk kembali timnya setelah volatilitas pasar yang dramatis tahun lalu, ketika saham AS turun paling banyak sejak 2008," seperti dikutip dari Reuters, Kamis (12/1).
BlackRock tercatat memiliki 19.900 karyawan pada 30 September 2022, menurut data yang disampaikan perusahaan ke Komisi Sekuritas dan Bursa AS.
Sebagaimana diketahui, BlackRock, yang sahamnya dicatatkan di Bursa New York, merupakan salah satu penggerak bursa Wall Street, sebelumnya telah melakukan perekrutan besar-besaran dalam beberapa tahun terakhir.
Perusahaan belum melakukan PHK besar-besaran sejak 2019 dan telah meningkatkan jumlah karyawannya sekitar 22% selama tiga tahun terakhir, juru bicara BlackRock mengatakan kepada MarketWatch, menambahkan PHK terjadi saat menghadapi lingkungan pasar yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Dana kelolaan BlackRock saat ini setidaknya mencapai US$ 10 triliun dengan pendapatan sebesar US$ 19,17 miliar pada akhir 2021 lalu.
Pemangkasan karyawan BlackRock terjadi sebulan setelah Chief Financial Officer BlackRock Gary Shedlin mengatakan perusahaan membekukan sebagian besar perekrutan dan pengurangan biaya karena tantangan kinerja jangka pendek.
Perusahaan diperkirakan akan membukukan penurunan laba kuartal keempat sebesar 22,4% menjadi $8,09 per saham ketika melaporkan hasil pada hari Jumat, menurut perkiraan Refinitiv.
BlackRock kian menambah daftar tren PHK perusahaan raksasa Amerika setelah Goldman Sachs juga memangkas sekitar 3.200 pekerjanya pekan ini. PHK itu dilakukan di tengah merosotnya kesepakatan global dan ketidakpastian ekonomi.
CNN menuliskan, Amazon pada minggu lalu telah merumahkan sekitar 18.000 karyawan, melebihi rumor PHK sekitar 10.000. Salesforce, perusahaan teknologi yang dijalankan oleh miliarder Marc Benioff, juga mengatakan pekan lalu memangkas sekitar 10% dari sekitar 73.000 karyawannya.
Kendati di tahun lalu menandai tahun pertumbuhan pekerjaan terbaik kedua dalam sejarah Amerika. Namun, semakin banyak perusahaan telah mengungkapkan rencana untuk memberhentikan pekerja.
Dipimpin oleh perusahaan teknologi dan media, pemberi kerja mengumumkan 43.651 PHK pada bulan Desember, naik 129% dari periode yang sama tahun 2021, menurut perusahaan outplacement Challenger, Gray & Christmas.