Rights Issue Rampung, Pan Brothers Kelebihan Permintaan 13%
Emiten garmen, PT Pan Brothers Tbk (PBRX) telah menyelesaikan aksi korporasi penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) IV atau rights issue pada 2023. Dalam aksi korporasi tersebut, ada permintaan tambahan sebanyak 3,09 miliar saham.
Perusahaan menerbitkan HMETD kepada para pemegang saham perseroan sebanyak 15 miliar saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp 25 per saham. Jumlah saham tersebut setara 69,84% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dengan harga pelaksanaan Rp 50 per saham. Sehingga, jumlah dana yang diterima perseroan dalam HMETD IV ini sebanyak Rp 750 miliar.
Setiap pemegang 250 saham yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham PBRX pada penutupan perdagangan saham sesuai tanggal pencatatan atau recording date yang jatuh pada 17 Januari 2023 telah mendapatkan hak atas 579 HMETD.
PT Trisetijo Manunggal Utama selaku pemegang saham pengendali telah mengambil bagian atas HMETD yang menjadi haknya. Sementara pemegang saham lainnya yang mengambil bagian atas hak HMETD sebesar total seluruhnya 14,88 miliar saham.
"Permintaan saham tambahan tercatat mencapai 3,09 miliar saham yang melebihi 13,2% jumlah penawaran yang tersedia atau equivalen dengan 1,97 miliar saham," tulis perusahaan dalam keterangan resmi, dikutip Kamis (9/2).
Total saham setelah pelaksanaan rights issue menjadi 21,48 miliar saham. Aksi korporasi ini sebelumnya juga telah disetujui pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) dengan memperhatikan POJK No.15/2022 pada 15 September 2022.
Adapun, komposisi pemegang saham setelah HMETD IV yaitu PT Trisetijo Manunggal Utama memiliki 31,25% dari keseluruhan saham. Sementara, USB AG Singapore S/A Burlingham International Ltd memiliki 18% dari jumlah keseluruhan saham perusahaan.
Dana yang diperoleh perseroan dari hasil rights issue, setelah dikurangi dengan seluruh biaya terkait penerbitan HMETD akan digunakan untuk modal kerja untuk mendukung pengembangan usaha.
Hal ini berupa peningkatan penjualan, yang meliputi biaya bahan baku, berupa pembelian kain dengan kualitas tinggi yang memenuhi spesifikasi pembeli, biaya produksi dan pemeliharaan, serta biaya operasional dan pemasaran.
