Belajar dari Kejatuhan Silicon Valley Bank, Ini Saran Analis
Bank asal Amerika Serikat, Silicon Valley Bank bangkrut dan diambil alih oleh regulator pada Jumat (11/3). Ini adalah kegagalan bank terbesar di AS sejak krisis keuangan 2008.
Vice President Lotus Andalan Sekuritas Umar Abdullah mengatakan, akar keruntuhan SVB berasal dari dislokasi. Ketika klien menarik simpanan untuk menjaga perusahaan mereka tetap bertahan di lingkungan untuk IPO dan penggalangan dana pribadi, SVB mendapati dirinya kekurangan modal.
“Sehingga itu telah dipaksa untuk menjual semua obligasi yang tersedia untuk dijual dengan kerugian US$ 1,8 miliar,” kata Umar dikutip Selasa (14/3).
Untuk diketahui, pelanggan SVB menarik simpanan sebesar US$ 42 miliar pada akhir perdagangan Kamis (9/3). Pada penutupan bisnis hari itu, SVB memiliki saldo kas negatif sebesar US$ 958 juta.
Bahkan dana terkemuka seperti Union Square Ventures dan Coatue Management mengirim email ke seluruh daftar start up mereka dalam beberapa hari terakhir. Keduanya menginstruksikan untuk menarik dana dari SVB karena kekhawatiran akan bank run.
“Jadi karena sudah pada panik, jadi tidak ada yang percaya lagi kepada SVB. Ini membentuk trust issues,” ujar Umar.
Adapun keruntuhan Silicon Valley Bank menyebabkan saham di sejumlah bank di dunia ikut anjlok akibat berkembangnya kekhawatiran guncangan di sektor keuangan. Bahkan efeknya terasa oleh empat bank terbesar AS yang kehilangan lebih dari US$ 50 miliar nilai pasar.
Umar menambahkan dari kasus SVB, masyarakat dapat belajar beberapa hal. Seperti jangan hanya menaruh aset dalam satu bentuk investasi.
“Selain itu, jangan taruh portofolio yang berat dalam satu instrumen investasi aja, karena jika ada kerugian seperti ini, dampak besar kepada seluruh aset,” kata Umar.
Umar juga mengingatkan investor untuk fokus pada tenor investasi dan harus mengerti profil tenor investasinya.
“Harus fokus dan coba dipahami lagi, karena kalau ada mismatch, dampaknya bisa seperti SVB ini,” kata Umar.
Sebagai informasi SVB merupakan bank publik yang berbasis di Santa Clara, California jantung Silicon Valley. Ini diasuransikan secara federal, artinya jika tidak dapat membayar deposan, ia akan mendapat sejumlah uang dari pemerintah.
Menurut situs webnya, SVB bekerja dengan hampir setengah perusahaan rintisan yang didukung usaha di Amerika Serikat. Kliennya mencakup 44% perusahaan teknologi dan perawatan kesehatan yang didukung usaha yang go public, termasuk Pinterest dan ZipRecruiter.
Pada akhir Desember, Silicon Valley Bank memiliki total aset sekitar US$ 209 miliar. Lantas ini menjadikannya kegagalan terbesar kedua dari bank yang diasuransikan federal dalam sejarah AS, setelah Washington Mutual yang ambruk selama krisis keuangan tahun 2008.