GTV Tembus Rp 613 Triliun, GOTO Pangkas Bakar Uang 65% Tahun Ini
Emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) membukukan nilai transaksi bruto atau gross transaction value (GTV) senilai Rp 613 triliun sepanjang 2022. Perolehan GTV GOTO meningkat 33% secara tahunan. Adapun, pendapatan bruto perusahaan mencapai Rp 22,9 triliun, meningkat 35% secara tahunan.
Direktur Utama Grup GoTo, Andre Soelistyo mengungkapkan, peningkatan kinerja terjadi seluruh unit bisnis GOTO turut meningkatkan pertumbuhan EBITDA yang disesuaikan sebesar 52% dibanding tahun sebelumnya menjadi -Rp 3,1 triliun pada kuartal keempat 2022.
"Perusahaan mempertajam fokus mendorong monetisasi pelanggan, pertumbuhan pendapatan tetap tercapai di tengah implementasi strategi pengurangan insentif," ungkap Andre, dalam keterangan resminya, Senin (20/3).
Andre melanjutkan, margin kontribusi GOTO Grup di kuartal empat juga naik sebesar sebesar 254 basis poin mencapai -0,4% dari keseluruhan nilai transaksi bruto (GTV).
Dengan berbagai upaya itu, perusahaan meuakini akan mencapai EBITDA yang disesuaikan positif pada kuartal keempat 2023. Hal ini didorong dengan perkiraan pengurangan biaya bakar uang (cash burn) tahunan sebesar 60-65% di tahun 2023.
Secara rinci, pendapatan bruto terbesar disumbang oleh unit bisnis on-demand services, termasuk layanan Gojek, GoFood dan lain-lain. Pendapatan bruto unit ini mencapai Rp 13,6 triliun meningkat 32% dibandingkan setahun sebelumnya. Pendapatan bruto ini disumbang dari GTV Rp61,6 triliun atau setara dengan take rate 23,1%.
Pertumbuhan pada segmen ini didorong oleh peningkatan layanan mobilitas, seiring pulihnya sektor transportasi ke kondisi prapandemi, serta pertumbuhan sehat meski adanya peningkatan harga bahan bakar serta tarif.
Pendapatan bruto terbesar GOTO berikutnya disumbang oleh unit bisnis e-commerce atau Tokopedia. Pendapatan bruto unit ini mencapai Rp 8,6 triliun, meningkat 38% secara tahunan. Dengan GTV Rp273,1 triliun, take rate tumbuh menjadi 3,4% dari GTV di kuartal keempat 2022.
Pada unit bisnis ini, momen Natal dan akhir tahun, turut mendorong penjualan kategori tertentu pada kuartal keempat, termasuk makanan dan minuman serta peralatan rumah seiring meningkatnya tren perayaan di rumah konsumen.
Selanjutnya, dari unit bisnis financial technology di bawah GOTO Financial yang menyumbang pendapatan bruto Rp 1,7 triliun, naik 43% secara tahunan. GTV pada unit bisnis ini mencapai Rp 360,4 triliun.
Pada bisnis ini, layanan pembayaran GOTO Financial tetap tumbuh di kuartal keempat, meskipun insentif konsumen layanan pembayaran berkurang sekitar 40% dibandingkan tahun sebelumnya.