Telkom Untung Rp 427 Miliar dari Investasi Saham GOTO di Q1 2023
Emiten telekomunikasi BUMN, PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), tercatat mengantongi keuntungan yang belum direalisasi dari investasinya di perusahaan teknologi, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) senilai Rp 427 miliar sampai dengan 31 Maret 2023.
Nilai ini berkebalikan dari kerugian yang belum direalisasi dari perubahan nilai wajar atas investasi Telkom Grup senilai Rp 893 miliar pada kuartal pertama tahun 2022.
Berdasarkan publikasi laporan keuangan perusahaan pada Sabtu (29/4), keuntungan tesebut mengacu pada harga pasar saham GOTO sebesar Rp 109 di penghujung kuartal pertama 2023.
"Jumlah keuntungan yang belum direalisasi dari perubahan nilai wajar investasi Telkomsel pada GOTO pada tanggal 31 Maret 2023 adalah sebesar Rp 427 miliar," ungkap manajemen Telkom.
Untuk diketahui, Telkomsel menyuntikkan investasi di Gojek senilai US$ 150 juta dalam bentuk obligasi konversi tanpa bunga senilai Rp 2,11 triliun pada 16 November 2020.
Berselang setahun kemudian, pada 18 Mei 2021, Telkomsel kembali menandatangani perjanjian pembelian saham untuk memesan 29.708 lembar saham konversi atau sebesar US$ 150 juta atau setara Rp 2,11 triliun dan 59.417 lembar saham tambahan dari opsi pembelian saham atau senilai US$ 300 juta atau setara Rp 4,29 triliun.
Sementara itu, sampai dengan periode kuartal pertama di tahun ini, emiten bersandi TLKM ini tercatat mengantongi laba bersih sebesar Rp 6,41 triliun, naik 5% dari tahun sebelumnya Rp 6,11 triliun.
Perolehan laba tersebut seiring dengan naiknya pendapatan TLKM sebesar 2,50% menjadi Rp 36,09 triliun dibanding periode sama tahun sebelumnya Rp 35,20 triliun.
Pendapatan dari segmen data, internet dan jasa teknologi informatikan memberi andil paling besar yakni senilai Rp 20,89 triliun, disusul pendapatan Indihome yang sebesar Rp 7,19 triliun. Sedangkan, pendapatan telepon menyusut menjadi Rp 3,03 triliun dari periode sama tahun sebelumnya Rp 3,59 triliun.
Beban operasi, pemeliharaan, dan jasa telekomunikasi juga tercatat meningkat dari sebelumnya Rp 8,93 triliun menjadi Rp 9,17 triliun.