Hartadinata Ekspor Perhiasan Emas ke Bright Metal Refiners Rp 3,9 T
PT Hartadinata Abadi Tbk menandatangani kerja sama ekspor perhiasan emas dengan Bright Metal Refiners (BMR) dengan jumlah pemesanan minimal 4,5 ton emas. Nilai transaksi dari kerja sama tersebut diperkirakan sebesar US$ 262,3 juta atau setara dengan Rp 3,9 triliun.
Berdasarkan keterbukaan informasi BEI dikutip Selasa (4/7) perjanjian tersebut telah ditandatangani pada 28 Juni 2023.
Nilai transaksi tersebut lebih dari 20% nilai ekuitas emiten perhiasan dengan kode saham HRTA, sehingga nilai transaksi dikategorikan sebagai transaksi material.
"Antara perseroan dengan BMR tidak terdapat hubungan afiliasi dan benturan kepentingan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang pasar modal. Oleh karena itu, pelaksanaan transaksi ini bukan merupakan transaksi afiliasi dan transaksi yang mengandung benturan kepentingan," kata Direktur Utama PT Hartadinata Abadi Tbk Andra Sunanto.
Perseroan menilai transaksi ini akan memiliki dampak positif terhadap kinerja produksi dan penjualan perseroan. Hartadinata Abadi mencatatkan kenaikan pendapatan 32,1% sepanjang tahun 2022. Perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp 6,9 triliun dari tahun sebelumnya Rp 5,2 triliun.
Sebelumnya HRTA kembali menyepakati kerjasama untuk ekspor perhiasan emas dengan salah satu pelaku bisnis emas di India, L P Commodities Private Limited (LPCPL). HRTA ditargetkan mendapatkan tambahan penjualan sekitar 3 ton emas dari ekspor perhiasan emas berkadar 91,6% kepada LPCPL selama 3 bulan dimulai dari bulan Mei 2023 dan dapat diperpanjang.
Nilai komersial atas transaksi ekspor perhiasan emas diestimasikan berkontribusi sebesar US$ 177,8 juta atau setara dengan Rp 2,7 triliun terhadap pendapatan konsolidasian perseroan. Kerja sama ini merupakan kelanjutan pencapaian kinerja ekspor yang sebelumnya telah dilakukan dengan Kundan Group dan Bright Gold.
