Emiten Pengelola Erafone Bagi Dividen Rp 299 Miliar, Berikut Jadwalnya
Emiten pengelola gerai Erafone, PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp 299,9 miliar untuk tahun buku 2022. Hal tersebut disahkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang berlangsung Jumat (30/6) lalu.
Melansir keterbukaan informasi BEI, dikutip Rabu (5/7) maka pemegang saham akan menerima dividen sebesar Rp 19 per lembar. Pembagian dividen akan dibayarkan atas 15,7 miliar saham yang beredar.
“Dividen tunai akan dikenakan pajak sesuai dengan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku saat ini. Jumlah pajak yang dikenakan akan menjadi tanggungan pemegang saham yang bersangkutan serta dipotong dari jumlah dividen tunai yang menjadi hak pemegang saham yang bersangkutan,” ujar manajemen.
Berikut jadwal pembagian dividen Erajaya Swasembada:
- Tanggal penutupan pencatatan dalam daftar pemegang saham (recording date) yang berhak mendapat dividen tunai (12 Juli 2023)
- Periode perdagangan saham yang mengandung hak dividen tunai (cum date) perdagangan pada pasar reguler dan pasar negosiasi (10 Juli 2023), perdagangan pada pasar tunai (12 Juli 2023)
- Periode perdagangan saham yang tidak mengandung hak dividen tunai (ex dividend) pada pasar reguler dan pasar negosiasi (11 Juli 2023), perdagangan pada pasar tunai (13 Juli 2023)
- Tanggal pembayaran dividen tunai (3 Agustus 2023)
Mengutip laporan keuangan perseroan, ERAA membukukan laba bersih sepanjang tahun 2022 sebesar Rp 1,01 triliun. Laba bersih perseroan naik tipis 0,04% dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 1,01 triliun.
Adapun perseroan membukukan penjualan neto Rp 49,47 triliun, meningkat 13,82% dari periode sama tahun sebelumnya Rp 43,46 triliun.
Lalu beban pokok penjualan hingga akhir 2022 mencapai Rp 44,10 triliun atau naik 14,07% dari realisasi sebelumnya sebesar Rp 38,66 triliun.
Hingga sesi pertama perdagangan hari ini, Rabu (5/7) saham ERAA meningkat 0,42% atau 2 poin menjadi Rp 476 per saham. Volume perdagangan mencapai 17,7 juta dengan nilai transaksi Rp 8,47 miliar. Sedangkan kapitalisasi pasar mencapai Rp 7,59 triliun
