Penjelasan Bali Tower Soal Kasus Sultan Rif'at, Bantah Ada Kelalaian

Syahrizal Sidik
3 Agustus 2023, 17:58
Penjelasan Bali Tower Soal Kasus Rifat Sultan, Bantah Ada Kelalaian
ANTARA FOTO/Ardiansyah/foc.
Ilustrasi kabel fiber optik.

Perusahaan menara telekomunikasi PT Bali Towerindo Sentra Tbk atau Bali Tower memberikan komentar mengenai kasus kecelakaan yang menimpa Sultan Rif'at Alfatih, pada awal Januari tahun ini. Mahasiswa Universitas Brawijaya terjerat kabel serat optik milik Bali Tower di Jalan Antasari, Jakarta Selatan yang menyebabkan luka parah pada bagian leher.

Bali Tower menyatakan tidak ada kelalaian perusahaan dalam peristiwa ini.  "Ini bukan terjadi karena kelalaian kami, perusahaan secara rutin melakukan perawatan berkala untuk memastikan ketinggian kabel berada dalam kondisi normal dan tidak mengganggu lalu lintas," kata Kuasa Hukum Bali Tower Maqdir Ismail, melalui keterangan resmi, dikutip Kamis (3/8).

Maqdir menyatakan kejadian yang menimpa Sultan terjadi awal Januari 2023 dan dia menyimpulkannya sebagai kecelakaan murni. Laporan kecelakaan lalu lintas pada 7 Januari 2023 menyatakan kejadian itu merupakan kecelakaan tunggal.

Bali Tower mengetahui ada korban kecelakaan setelah informasi yang disampaikan oleh keluarga Sultan pada bulan Mei 2023. Pada saat peristiwa kecelakaan terjadi, informasi yang diterima perusahaan dari tim operasional di lapangan hanya mengetahui ada kejadian tiang miring atau melengkung dan putusnya kabel serat optik.

Perusahaan maupun tim operasional di lapangan tidak mengetahui telah terjadi kecelakaan yang diakibatkan oleh tiang miring dan putusnya kabel sampai Mei 2023 atau lima bulan setelah kecelakaan terjadi.

Sebelum kejadian, perusahaan melakukan peninjauan ketinggian kabel dan memastikan posisi kabel dalam kondisi normal pada tanggal 7 dan 26 Desember 2022. Berdasarkan hasil penelurusuran, perusahaan menduga kejadian yang dialami Sultan disebabkan karena ada truk besar dengan ketinggian di atas 5,5 meter yang melintasi lokasi.

"Truk tersebut diduga melintas di lokasi kemudian menabrak kabel sehingga tiang menjadi melengkung dan kabel menjadi melandai," ucapnya.

Kemiringan dari tiang pada lokasi tersebut tidak diketahui oleh perusahaan sampai adanya sinyal kabel optik putus pada sistem pusat Bali Tower, pada Kamis, 6 Januari 2023 dini hari.

Merespons keluhan keluarga Sultan,  manajemen Bali Tower sejak Juni 2023 menawarkan bantuan kepada Sultan Rif’at Alfatih, Mereka prihatin dan berempati dengan kecelakaan tersebut. "Sejak pertama kali mengetahui musibah tersebut, manajemen Bali Tower berkomitmen untuk mencari solusi terbaik yang hingga kini masih didiskusikan kedua belah pihak," kata dia.

Maqdir juga memaparkan mengenai rangkaian pertemuan dan komunikasi antara perusahaan dengan keluarga Sultan sejak 23 Mei 2023 untuk mencari solusi atas pengobatan Sultan. Hingga kini, sudah lebih dari empat kali pertemuan.

Terakhir, pada pertemuan pada 28 Juli 2023, Bali Tower menawarkan bantuan berupa penggantian biaya perawatan dan pengobatan Sultan selama 5 bulan terakhir dan bantuan kemanusiaan sebesar Rp 2 miliar. Namun, bantuan ini ditolak pihak keluarga Sultan.

“Mereka meminta jaminan biaya pengobatan sampai sembuh total dengan melakukan pengobatan di Paris, serta ganti kerugian material dan immaterial hingga Rp 10 miliar,” ujar Maqdir.

Orang tua Sultan akan menyampaikan counter offer ini secara tertulis. Jumlah ini mengalami kenaikan dari permintaan orang tua Sultan sebelumnya sebesar Rp 5 miliar.

Terkait dengan bantuan yang ditawarkan oleh Bali Tower, Maqdir menegaskan, bantuan tersebut adalah itikad baik atas dasar kemanusiaan, bukan sebagai bentuk ganti rugi atau pertanggungjawaban karena tidak ada kelalaian yang dilakukan perusahaan.

Adapun orang tua Sultan berencana melaporkan kecelakaan yang menimpa anaknya ke kepolisian. Pada hari ini, Tim Kedokteran dan Kesehatan Polda Metro Jaya bersama Polres Metro Jakarta Selatan mengunjungi Sultan. Kepolisian berkomitmen akan memfasilitasi pengobatan untuk Sultan di RS Kramat Jati, Jakarta Timur. Sultan mengalami trauma laring, sehingga sulit bernafas dan tidak bisa berbicara ataupun menelan.

Orang tua korban, Fatih Nurul Huda menyebut mengapresiasi terhadap atensi pihak kepolisian terhadap kondisi anaknya. "Kami betul-betul respect dan terima kasih. Mudah-mudahan, atensi dari Kapolri, Kapolda dan seluruh jajarannya ini bisa membuat anak saya lebih semangat, lebih sehat dan kembali pulih untuk melanjutkan kuliah," ucapnya, seperti dikutip dari Antara.

Reporter: Antara

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...