Indosat Raup Pendapatan Rp 37,4 Triliun Ditopang oleh Segmen Ini
PT Indosat Tbk (ISAT) atau Indosat Ooredoo Hutchison meraup laba bersih Rp 2,78 triliun dalam sembilan bulan tahun 2023 atau turun 24,4% dari periode sama sebelumnya 2022 yang mencapai Rp 3,68 triliun.
Indosat mencatatkan total pendapatan sebesar Rp 37,4 triliun atau meningkat sebanyak 8,5% year on year (yoy) menjadi Rp 37,46 triliun.
"Capaian ini ditopang segmen selular yang meraup pendapatan Rp 32,17 triliun atau tumbuh 7,81%, terutama disebabkan oleh peningkatan pendapatan data, dan interkoneksi yang diimbangi penurunan pendapatan suara," kata President Director & CEO Indosat Ooredoo Hutchison Vikram Sinha dalam paparan kinerja perseroan, Senin (30/10).
Selain itu, penopang terbesar kedua berasal dari segmen multimedia, komunikasi data, dan internet (MIDI) yang tumbuh meningkat 10,80% menjadi Rp 4,53 triliun. Kenaikan tersebut disebabkan oleh peningkatan pendapatan layanan IT dan internet tetap yang diimbangi dengan penurunan pendapatan konektivitas tetap.
Tak hanya itu, segmen telekomunikasi menyumbang pendapatan sebanyak Rp 750,57 miliar. Apabila dibandingkan dengan capaian tahun sebelumnya, nilai tersebut meningkat 26,77% atau senilai Rp 592,04 miliar.
Di samping itu, kombinasi dari pertumbuhan pendapatan dan upaya untuk mengurangi biaya operasional telah membuat laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) meningkat sebanyak 24,0% dibandingkan tahun sebelumnya, mencapai Rp Rp 17,4 triliun dan marjin EBITDA sebanyak 46,6% pada kuartal tiga 2023.
Vikram menyebut peningkatan tersebut disebabkan Indosat meraup pendapatan dari berbagai aspek bisnis. Di antaranya layanan seluler, MIDI, dan layanan telekomunikasi tetap. Hal itu terlihat dari pertumbuhan 0,8% dalam basis pelanggan yang mencapai 99,4 juta pada September 2023 dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Sementara total utang per 30 September 2023 sebanyak Rp 14,98 triliun. Posisi kas perusahaan menjadi sebesar Rp 6,80 triliun. Indosat juga mencatatkan utang bersih sebesar Rp 8,18 triliun.
