Adhi Karya Lunasi Pokok Obligasi Rp 289,6 Miliar dari Kas Internal
Emiten konstruksi pelat merah, PT Adhi Karya Tbk (ADHI) melunasi pokok obligasi berkelanjutan III Tahap I 2020 senilai Rp 289,6 miliar.
Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (21/11) Corporate Secretary Adhi Karya Farid Budiyanto menyampaikan, pembayaran obligasi tesebut jatuh tempo pada 18 November 2023. Selain itu, sumber dana yang digunakan ADHI untuk pembayaran obligasi tersebut berasal dari kas internal perusahaan.
Sesuai pengumuman bursa pada 20 November 2023, maka efek tersebut sudah tidak dapat diperdagangkan lagi melalui BEI.
Pada kuartal tiga 2023, Adhi Karya meraih laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 23,53 miliar. Laba perusahaan naik 11,94% dibandingkan periode yang sama tahun sebelum Rp 21,02 miliar.
Seiring dengan naiknya laba, emiten BUMN Karya pelat merah ini mencatatkan pertumbuhan pada pendapatan usaha 25,35% menjadi Rp 11,44 triliun per September 2023. Pendapatan Adhi Karya per September 2022 tercatat Rp 9,13 triliun.
Pendapatan usaha Adhi Karya ditopang dari teknik dan konstruksi senilai Rp 9,44 triliun, meningkat 27,96% dibandingkan sebelum Rp 7,37 triliun.
Pendapatan usaha Adhi Karya juga ditopang dari segmen properti dan pelayanan senilai Rp 427,15 miliar. Lalu dari segmen manufaktur, perusahaan meraih Rp 960,01 miliar dan segmen investasi dan konsesi sejumlah Rp 620,1 miliar.
Lalu pendapatan usaha berdasarkan pelanggan disokong oleh PT Hutama Karya Rp 1,79 triliun sebagai yang paling besar. Kemudian PT Jasamarga Jogja Bawen senilai Rp 1,25 triliun dan PT Jasamarga Jogja Solo sejumlah Rp 1,6 triliun.