AKR Corporindo Konsisten Tingkatkan Rasio Pembayaran Dividen
PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) telah memberikan rasio pembayaran dividen yang tinggi kepada para pemegang saham.
"Selain itu perusahaan secara konsisten meningkatkan rasio pembayaran dividen dalam lima tahun berturut-turut," kata Presiden Direktur AKRA Haryanto Adikoesoemo dalam keterangan resmi, Selasa (28/11).
Namun Haryanto tidak menyebut besaran rasio pembayaran dividen kedepannya. Sebagai catatan AKR Corporindo memutuskan pembagian dividen Rp 986,85 miliar atau setara Rp 50 per lembar untuk laba per 30 Juni 2023. Keputusan itu memperhitungkan jumlah saham yang beredar saat ini sebanyak 19,73 miliar, setelah dikurangi saham treasuri 336,30 juta saham.
Walau begitu Haryanto optimistis AKRA dapat menghasilkan pertumbuhan yang berkelanjutan dalam dekade berikutnya. Keyakinan itu didorong oleh investasi di KEK JIIPE Gresik yang merupakan salah satu kawasan industri terintegrasi. Perseroan juga kencang menarik investor asing dan domestik untuk dapat membangun fasilitasnya di dalam kawasan.
Dia menyebut ada potensi pendapatan berkelanjutan dari penyediaan jasa utilitas, tenaga listrik, air, gas, dan operasi pelabuhan yang dapat mendorong pertumbuhan berkelanjutan AKRA.
Haryanto mengatakan, faktor pertumbuhan perusahaan per September 2023 berasal dari perdagangan dan distribusi bahan kimia dasar, serta BBM. Pertumbuhan juga disokong dari investasi pada kawasan industri dan pelabuhan terintegrasi seperti KEK JIIPE Gresik.
"Diharapkan beberapa faktor itu dapat mendorong pertumbuhan perusahaan dalam periode berikutnya," kata Haryanto.
Dirinya juga menyebut jika perusahaan menunjukkan hasil yang konsisten sebagai solusi supply chain yang efisien kepada para pelanggan. Sehingga AKRA dapat menjadi perusahaan swasta terkemuka di bidang distribusi produk bahan kimia dasar dan BBM.
"Dengan bisnis model yang kuat dan disiplin, perseroan mencatat rasio pengambilan ekuitas yakni 21,3% dan tingkat pengembalian aset 7,9% selama periode sembilan bulan 2023,"katanya.
Selain itu, Haryanto menjelaskan perseroan telah menghasilkan aliran kas yang kuat sehingga mendorong kemampuan AKRA dalam mendanai operasional. Dapat dilihat pada neraca saat ini, perseroan menggunakan kas lebih besar dibandingkan hutang.
Adapun AKRA mencatatkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 1,71 triliun pada kuartal ketiga 2023. Laba perusahaan naik 9,35% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 1,56 triliun. Sedangkan pendapatan perusahaan justru turun 13,4% menjadi Rp 29,76 triliun pada sembilan bulan di 2023, dari sebelumnya Rp 34,37 triliun.