Antam Alokasikan Capex US$ 4-5 Miliar Kembangkan Ekosistem Baterai EV
Direktur Pengembangan Usaha PT Aneka Tambang Tbk atau Antam, I Dewa Wirantaya menyebut akan mengucurkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebanyak US$ 4–5 miliar. Anggaran capex tersebut setara dengan maksimal Rp 77,67 triliun.
Capex untuk pengembangan ekosistem baterai untuk kendaraan listrik atau electric vehicle (EV). Namun capex tersebut tidak termasuk fasilitas infrastruktur power plant supply.
Emiten anggota holding MIND ID itu, secara langsung terlibat dalam pengembangan ekosistem baterai EV terintegrasi di Indonesia bersama dengan mitra strategis. Selain itu, Dewa menyampaikan update terbaru terkait kemajuan proyek pembangunan pabrik ekosistem baterai untuk kendaraan listrik di Halmahera Timur, Maluku Utara.
Ia menjelaskan, perusahaan tengah berupaya memenuhi arahan dari pemegang saham untuk membangun aset hilirisasi dengan skala global. Tak hanya itu, emiten dengan kode saham ANTM tersebut juga tengah membentuk aliansi strategis untuk mendukung ekspansi bisnis hilirisasi nikel.
“Bahwasannya ini adalah proyek integrasi dari hulu ke hilir tentunya penyerapan capex yang sangat besar mungkin estimasi antara US$ 4 sampai US$ 6 miliar,” kata Dewa dalam Konferensi Pers Public Expose Live 2023, Kamis (30/11).
Dewa juga mengatakan bahwa dalam memilih mitra, orientasi terhadap pasar merupakan prioritas utama bagi Antam. Antam menyadari bahwa Ningbo Contemporary Brunp Lygend (CBL) memiliki 30% pangsa pasar sebagai pemimpin dalam industri baterai di dunia.
“Dan ini menjadi salah satu kekuatan kita dalam membangun kerja sama,” pungkas Dewa.
Sebelumnya, Aneka Tambang mengumumkan telah menjalin kerja sama dengan CBL untuk pengembangan dan pengoperasian kawasan industri untuk ekosistem baterai kendaraan listrik di Halmahera Timur, Maluku Utara.
Melalui anak usahanya PT International Mineral Capital, Antam telah menandatangani perjanjian jual beli saham bersyarat dengan Hong Kong CBL Limited (HKCBL), anak usaha CBL, atas pengalihan sebagian kepemilikan saham pada PT Feni Haltim, pada 4 Mei 2023.
Antam menilai CBL secara grup sebagai calon mitra kerja strategis memiliki portofolio untuk melakukan pengembangan dan pengelolaan kawasan industri nikel, serta dapat memberikan kepastian pemenuhan tenant di kawasan industri Feni Haltim. Dengan demikian, diharapkan bisa memberikan iklim investasi yang menjanjikan bagi Indonesia.