BEI : Butuh Waktu Tambahan Luncurkan Papan Pemantauan Khusus Tahap II

Patricia Yashinta Desy Abigail
24 Januari 2024, 17:50
BEI : Butuh Waktu Tambahan Luncurkan Papan Pemantauan Khusus Tahap II
Katadata/Hufaz Muhammad
Logo Bursa Efek Indonesia (BEI)
Button AI Summarize

Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebut masih membutuhkan sedikit waktu tambahan untuk mengimplementasikan papan pemantauan khusus tahap II full call auction. Namun bursa masih optimis papan pemantauan khusus tahap II bisa diluncurkan pada semester pertama 2024.

Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik mengatakan, kajian tahap satu telah dievaluasi oleh otoritas bursa. Dirinya juga telah mendengar masukan dari para pelaku, termasuk anggota bursa dan investor.

"Kelihatannya masih buruh sedikit waktu tambahan. Kami beri penundaan tapi sesuai surat ketentuan yang kami terbitkan maksimum enam bulan. Jadi sebelum Juni harusnya itu sudah akan diberlakukan secara penuh," kata Jeffrey ketika ditemui di Bursa Efek Indonesia atau BEI, Rabu (24/1).

Dia menjelaskan salah satu alasan adanya waktu tambahan untuk mengimplementasikan papan pemantauan khusus tahap II karena ada peyesuaian sistem khususnya kepada anggota bursa.

Sebelumnya Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan bahwa implementasi papan pemantauan khusus full call auction mundur enam bulan dari rencana awal, Desember 2023.

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi mengatakan, hal itu karena dalam proses evaluasi masih membutuhkan waktu untuk pemanfaatan sistem di Bursa Efek Indonesia atau IDX.

Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Irvan Susandy sebelumnya mengatakan, mekanisme perdagangan pada papan pemantauan khusus juga akan dibedakan sesuai dengan tahapannya. Pada implementasi tahap I atau hybrid, mekanisme perdagangannya akan dibagi menjadi dua, yaitu secara call auction dan continuous auction.

Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail
Editor: Lona Olavia
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...