Gudang Garam Suntik Modal Rp 14 T, Bandara Kediri Beroperasi Bulan Ini
PT Gudang Garam Tbk (GGRM) kembali menyuntikkan modal Rp 1 triliun ke anak usaha pengembang Bandara Dhoho di Jawa Timur, PT Surya Dhoho Investama (SDHI). Langkah itu dilakukan untuk mengebut pembangunan Bandara Dhoho yang tepatnya terletak di Kediri.
Kediri tak lain adalah kota kelahiran dari perusahaan rokok Gudang Garam yang telah berdiri sejak tahun 1958. Alhasil dengan tambahan suntikan modal tersebut, emiten dengan kode saham GGRM itu sudah menyuntikkan modal sejumlah Rp 14 triliun. Adapun Bandara Kediri ditargetkan beroperasi pada bulan Februari ini.
Direktur Gudang Garam Heru Budiman mengatakan penambahan modal ini dilakukan untuk mendukung kelanjutan proses pembangunan Bandar Udara Dhoho Kediri di Kediri, Jawa Timur, yang dibangun perseroan melalui SDHI.
Dalam transaksi afiliasi ini, GGRM melakukan pengambilan saham-saham baru yang dikeluarkan SDHI sejumlah 1 juta saham, dengan penyetoran tambahan modal sebesar Rp 1 triliun. Dengan transaksi tersebut, modal ditempatkan dan modal disetor SDHI bertambah menjadi Rp 14 triliun dari sebelumnya Rp 13 triliun.
GGRM tercatat memiliki 13,99 juta saham atau sebesar Rp 13,99 triliun dan kepemilikan PT Surya Duta Investama sebanyak 1 saham atau Rp 1 juta.
SDHI merupakan perusahaan terkendali dan afiliasi GGRM yang sahamnya dimiliki secara langsung oleh perseroan sebesar 99,99%. Lewat SDHI, GGRM menjadi pemrakarsa proyek kerja sama pemerintah badan usaha (KPBU) Bandar Udara di Kediri, Jawa Timur.
Bandara Dhoho menjadi bandara pertama di Indonesia yang 100% dibangun oleh pihak swasta. Manajemen GGRM menjelaskan perjanjian kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) tersebut memiliki jangka waktu kerja sama adalah 50 tahun sejak tanggal operasi komersial tahap I. SDHI akan melakukan kerja sama operasi (KSO) pada proyek pembangunan Bandara Baru Kediri ini bersama Angkasa Pura I.
Bandara Dhoho tercatat memiliki panjang landasan pacu atau runway 3.300 meter x 45 meter. Dengan demikian, bandara ini mampu didarati pesawat terbesar B777-300ER.
Dhoho memiliki jalur perpindahan pesawat atau taxiway sepanjang 306 meter x 32 meter dan 438 meter x 32 meter. Sementara gedung terminal memiliki luas 18.224 meter persegi sehingga dapat menampung 1,5 juta orang per tahun.
Bandara Dhoho akan menjadi bandara internasional kedua di Jawa Timur. Lima maskapai, Super Air Z, Lion Air, Batik Air, Sriwijaya Air, dan Citilink rencananya akan terbang dari dan menuju bandara ini pada tahap awal operasionalnya.