BRI Tebar Dividen hingga Rp 48,1 Triliun, Catat Tanggalnya
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) menyetujui untuk membagikan dividen Rp 48,10 triliun.
Angka ini sama dengan dividen per saham sebesar Rp 319, setara dividend payout ratio sekitar 80,04% dari laba atribusi. Dividen yang dibagikan BRI tersebut tercatat naik 10,59% dibandingkan dengan nominal yang dibayarkan pada 2023 senilai Rp 43,49 triliun.
Berikut jadwal pembagian dividen BRI:
- Akhir Periode Perdagangan Saham dengan Hak Dividen (Cum Dividen):
- Pasar Reguler dan Negosiasi: 13 Maret 2024
- Pasar Tunai: 15 Maret 2024
- Awal Perdagangan Saham Tanpa Hak Dividen (ex Dividen)
- Pasar Reguler dan Negosiasi: 14 Maret 2024
- Pasar Tunai: 18 Maret 2024
- Tanggal Daftar Pemegang Saham yang berhak Dividen (Recording Date): 15 Maret 2024
- Tanggal Pembayaran Dividen: 28 Maret 2024
Sebelumnya, Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan, pihaknya memiliki struktur modal kuat dan likuiditas yang cukup untuk ekspansi bisnis dan antisipasi risiko yang mungkin terjadi dalam pengelolaan bank.
“Dengan pembayaran dividen untuk laba tahun buku 2023, CAR perseroan terjaga pada kisaran 20%, masih di atas ketentuan minimum regulator,” tutur Sunarso dikutip dari keterangan tertulis, Sabtu (2/3).
Dividen senilai Rp 48,10 triliun atau setara Rp 319 per saham tersebut termasuk jumlah dividen interim yang telah dibagikan kepada pemegang saham pada 18 Januari 2024. Nilainya sebesar Rp 12,67 triliun atau setara Rp 84 per saham.
Dengan demikian, sisa jumlah dividen tunai yang akan dibayarkan kepada pemegang saham sekurang-kurangnya R p35,43 triliun, atau sebesar Rp 235 per saham. Untuk dividen bagian Negara Republik Indonesia atas kepemilikan sebesar 53,19% saham, emiten dengan kode emiten BBRI itu akan menyetorkan kurang lebih Rp 25,71 triliun kepada Rekening Kas Umum Negara.
Sunarso menjelaskan, itu adalah bukti nyata bahwa BRI selaku bank pelat merah yang memiliki fungsi agen pembangunan dan value creator dapat menjalankan peran economic maupun social value secara simultan.
“Melalui pembayaran pajak dan dividen, laba tersebut akan kembali ke negara sebagai pemegang saham mayoritas. Selanjutnya, laba ini digunakan untuk kepentingan rakyat Indonesia melalui berbagai program pemerintah,” ujarnya.
Menilik data perdagangan, saham BBRI Selasa (5/3) pukul 11.05 WIB terpantau menguat 1,65% ke Rp 6.150 per lembar. Sepekan ini saham BBRI menguat 0,41% dan dalam setahun sudah melonjak 28,68%.