Bank BTPN Catat Laba Bersih Rp 2,35 Triliun, Turun 24%
PT Bank BTPN Tbk (BTPN) mencatatkan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 2,35 triliun pada akhir tahun 2023. Laba tersebut tergerus 24% secara tahunan.
Berdasarkan hasil laporan keuangan tahun 2023, pendapatan bunga bersih Bank BTPN naik 3% secara tahunan menjadi Rp 12,04 triliun dari Rp 11,68 triliun pada tahun sebelumnya. Kenaikan bunga bersih tersebut membuat net interest margin (NIM) terjaga di level 6,45%, lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar 6,32%.
Kenaikan pendapatan bunga bersih terutama dikontribusikan oleh pendapatan bunga dari kredit yang diberikan. Hal ini juga mendorong kenaikan pendapatan operasional Bank BTPN sebesar 3%. Lantas hal ini menghasilkan pertumbuhan pre-provision operating profit (PPOP) menjadi Rp 6,51 triliun dari Rp 6,49 triliun.
"Dukungan nasabah Bank BTPN melalui program-program unggulan, termasuk Daya, merupakan faktor utama di balik keberhasilan Bank BTPN pada tahun 2023 dalam menciptakan pertumbuhan yang memberi perubahan positif kepada nasabah kami,” kata Henoch Munandar, Direktur Utama Bank BTPN dalam keterangan resminya, Rabu (6/3).
Dalam kinerjanya tahun 2023, Bank BTPN mencatatkan peningkatan total penyaluran kredit sebesar 7% menjadi Rp 156,56 triliun dari Rp 146,12 triliun pada akhir tahun 2022. Peningkatan kredit tersebut terutama didorong oleh penyaluran pinjaman kepada nasabah korporasi, usaha kecil dan menengah, dan Jenius.
"Sebagai bentuk komitmen untuk meberdayakan usaha mikro, kecil, dan menengah, Bank BTPN mencatat pertumbuhan rasio pembiayaan inklusif makrporudensial (RPIM) menjadi 29,14% per akhir Desember 2023 dari 24,57% pada periode yang sama tahun sebelumnya," tuturnya.
Bank BTPN juga berhasil menjaga kualitas kredit tetap baik. Rasio gross non-performing loan (NPL) turun ke level 1,36% pada akhir 2023 dari level 1,43% pada periode yang sama tahun lalu. Rasio ini lebih rendah dibanding rata-rata industri yang tercatat sebesar 2,2% pada akhir Desember 2023.
Saldo current account & saving account (CASA) Bank BTPN tercatat meningkat sebesar 10% dari Rp 40,16 triliun menjadi Rp 44,19 triliun pada akhir 2023. Rasio CASA juga mengalami peningkatan dari 35% menjadi 40,8%.
Sementara total deposito mengalami penurunan sebesar 14% yoy menjadi Rp 64,01 triliun. Hal ini berdampak pada penurunan total dana pihak ketiga (DPK) Bank BTPN sebesar 6% yoy dari Rp 114,87 triliun pada akhir Desember 2022 menjadi Rp 108,20 triliun pada akhir Desember 2023. Penurunan ini terkait upaya Bank BTPN untuk mengoptimalkan biaya dana.
Bank BTPN juga berhasil menjaga rasio likuiditas dan pendanaan berada di tingkat yang sehat, dengan liquidity coverage ratio (LCR) mencapai 199,7%. Serta net stable funding ratio (NSFR) 113,8% per 31 Desember 2023. Perseroan mencatat rasio kecukupan modal capital adequacy ratio (CAR) yang kuat di 29,9%.