Beban Membengkak, Pendapatan Moratelindo Turun 7% jadi Rp 4,3 Triliun
PT Mora Telematika Indonesia Tbk (MORA) atau Moratelindo meraih pendapatan sepanjang tahun 2023 senilai Rp 4,3 triliun. Perolehan perusahaan menurun 7,34% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 4,64 triliun.
Namun Moratelindo hanya mampu membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 564,21 miliar di 2023. Seirama dengan turunnya pendapatan, laba perusahaan juga terkontraksi 2,63% dari tahun lalu Rp 579,5 miliar.
Menelisik dari laporan keuangannya, pendapatan dari segmen pendapatan kontrak dengan pelanggan senilai Rp 2,94 triliun, jika dibandingkan dari sebelumnya Rp 3,02 triliun. Dari segmen ini, pendapatan penyelenggaran telekomunikasi internet memberi kontribusi terbesar Rp 1,05 triliun.
Sementara itu, dari segmen non penyelenggaraan telekomunikasi MORA mendapatkan Rp 1,33 triliun. Raihan ini didukung dari pendapatan proyek konsesi sebesar Rp 990,78 miliar. Lalu dari pusat data, perusahaan hanya memperoleh Rp 71,25 miliar.
MORA juga mencatatkan beberapa beban dalam laporan kinerjanya di 2023. Walaupun beban langsung Mortelindo turun 5,75%, namun perusahaan masih membukukan sejumlah Rp 1,78 triliun. Pada 2022, perusahaan membukukan beban langsung sebesar Rp 1,89 triliun.
Di sisi lain, beban usaha Moratelindo sebesar Rp 1,01 triliun, turun 14,53% menjadi Rp 1,19 triliun. Selanjutnya terdapat beban bunga dan keuangan yang tercatat Rp 647,76 miliar dari sebelumnya Rp 749,8 miliar.
Moratelindo mencatatkan jumlah ekuitas sepanjang 2023 menjadi Rp 6,92 triliun. Ekuitas perusahaan naik 10,98% dari akhir 2022 yakni Rp 6,23 triliun. Sementara jumlah liabilitas perseroan turun 8,12% dari sebelumnya yakni Rp 8,68 triliun. Adapun aset perseroan Rp 14,89 triliun sepanjang 2023. Dibandingkan sebelumnya, aset perseroan tercatat sebesar Rp 14,91 triliun.