Waskita Mau Dimerger dengan Hutama Karya, Ini Kata Bos WSBP

Patricia Yashinta Desy Abigail
26 Maret 2024, 22:00
Produk spun pile Waskita Beton Precast (WSBP)
Katadata
Produk spun pile Waskita Beton Precast (WSBP)

Ringkasan

  • Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim mengeluarkan aturan baru yang menjadikan kegiatan Pramuka tidak lagi sebagai ekstrakurikuler wajib di sekolah, menimbulkan perdebatan di kalangan pengamat pendidikan mengenai pentingnya Pramuka untuk pembinaan toleransi dan cinta negara.
  • Pengamat Pendidikan dari Vox Populi Institute, Indra Charismiadji, menyatakan ketidaksetujuannya terhadap penghapusan Pramuka sebagai ekskul wajib, menyoroti tindakan pemerintah yang dianggap mendadak tanpa kajian dasar, sementara Itje Chodijah dari Universitas Pendidikan Indonesia menyebut penghapusan tersebut sebagai langkah yang sudah lama dipertimbangkan karena tidak semua sekolah memiliki pembina Pramuka.
  • Dengan terbitnya Peraturan Menteri Nomor 12 Tahun 2024, Pramuka kini menjadi salah satu ekskul krida pilihan di samping ekskul lain seperti Latihan Kepemimpinan Siswa (LKS), Palang Merah Remaja (PMR), dan lain-lain, menggantikan ketentuan sebelumnya yang mewajibkan siswa di pendidikan dasar dan menengah untuk mengikuti Pramuka.
! Ringkasan ini dihasilkan dengan menggunakan AI
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) buka suara soal rencana penyatuan usaha atau merger dengan induk usahanya, yakni PT Waskita Karya Tbk (WSKT) dengan PT Hutama Karya yang ditargetkan rampung pada tahun ini. 

Presiden Direktur WSBP, FX Poerbayu Ratsunu, mengatakan saat ini rencana atau skema penyatuan antara Waskita Karya dengan Hutama Karya masih digodok oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).  Detail mengenai skema merger antara kedua perusahaan ini juga belum dibahas secara menyeluruh. 

"Konsep belum dibahas sampai bagaimana nanti imbasnya ke anak perusahaan Waskita Karya, termasuk Waskita Beton Precast," kata Poerbayu kepada wartawan di Jakarta, (26/3).

Dirinya menjelaskan, saat ini Waskita Beton sendiri memiliki 9 pabrik. Sementara, Hutama Karya punya satu pabrik beton yaitu PT Hakaaston. "Apakah Hakaaston akan masuk ke WSBP atau memang sendiri-sendiri. Rasanya kalau perusahaan punya dua perusahaan beton tidak mungkin," tuturnya.

Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo sebelumnya mengungkapkan rencana merger antara Waskita Karya dengan PT Hutama Karya ditarget rampung awal 2024. 

Menurut Kartika, merger itu dilakukan untuk mengatasi kondisi likuiditas Waskita yang sakit. Menurut Tiko, Waskita nantinya akan menjadi anak usaha Hutama Karya. Sebelum merger berjalan, Kementerian BUMN melakukan negosiasi dengan kreditur Waskita, yakni perbankan dan perusahaan-perusahaan yang menjadi investor obligasinya.

Pemerintah pun menyiapkan Penyertaan Modal Negara (PMN) tetapi bukan untuk Waskita. Pemerintah akan memberikan PMN Rp 18,6 triliun kepada Hutama Karya agar holding BUMN konstruksi itu bisa mengambil alih sejumlah aset Waskita Karya, misalnya Jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi).

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...