Tak Bagi Dividen, RUPST Adhi Karya Restui Penerbitan Obligasi Rp 5 T
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Adhi Karya Tbk (ADHI) menyetujui rencana penerbitan penawaran umum berkelanjutan (PUB) obligasi IV sebanyak-banyaknya senilai Rp 5 triliun. Obligasi tersebut akan dilakukan pada periode 2024-2026.
Dalam keterbukaan informasi BEI, Selasa (2/4) disebutkan bahwa penggunaan dana untuk PUB Obligasi IV antara lain untuk re-financing, working capital, dan penyertaan kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU).
Manfaat yang akan ADHI terima dari penerbitan PUB tersebut adalah peningkatan likuiditas dan solvabilitas. Lalu peningkatan efisiensi harga pokok produksi dalam menyelesaikan proyek-proyek. Sehingga kedepannya ADHI dapat terus meningkatkan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.
RUPST juga mengesahkan laba bersih senilai Rp 214 miliar pada tahun buku 2023. Di mana, 20% atau sejumlah Rp 42,8 miliar ditetapkan sebagai cadangan wajib dan sebesar 80% atau Rp 171,2 miliar ditetapkan sebagai saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya.
Dengan demikian, BUMN Karya pelat merah itu tak membagikan dividen di tahun ini. Padahal laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk melesat 163,43% secara tahunan. Laba per saham juga naik dari Rp 18,59 menjadi Rp 25,46 per lembar.
Pada agenda terakhir, diputuskan adanya perubahan susunan pengurus perseroan. Berikut susunannya:
Dewan Komisaris
- Dody Usodo Hargo Suseno, sebagai Komisaris Utama
- Hironimus Hilapok, sebagai Komisaris Independen
- R. Erwin Moeslimin, sebagai Komisaris Independen
- Bob Arthur Lombogia, sebagai Komisaris
- Elan Suherlan, sebagai Komisaris Independen
- Rustam Sofyan Sirait, sebagai Komisaris Independen
Jajaran Direksi
- Entus Asnawi Mukhson, sebagai Direktur Utama
- A. Suko Widigdo, sebagai Direktur Operasi I
- Harimawan, sebagai Direktur Operasi II
- Vera Kirana, sebagai Direktur Operasi III
- Bani Iqbal, sebagai Direktur Keuangan
- Ki Syahgolang Permata, sebagai Direktur Human Capital dan Legal
- Yan Arianto, sebagai Direktur Manajemen Risiko dan Kesisteman