PTPP Bakal Divestasi Aset Rp 3 Triliun, Sudah Ada Tiga Calon Investor
PT Pembangunan Perumahan Tbk atau PTPP menargetkan divestasi aset senilai Rp 3 triliun pada 2024. Senior VP Presiden Head of Corporate Secretary PTPP Joko Raharjo mengatakan sudah ada dua hingga tiga calon investor yang berminat untuk mengambil alih aset tersebut.
Joko mengatakan divestasi aset ini menargetkan aset di sektor energi, infrastruktur jalan tol, dan properti. "Sudah ada dua hingga tiga investor, sekitar segitu," kata Joko kepada wartawan di Jakarta, Rabu (10/7). Divestasi ini akan memperkuat keuangan perusahaan secara konsolidasi.
Menurut laporan keuangan perusahaan, pada kuartal I 2024 PTPP membukukan laba yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk Rp 94,6 miliar. Laba tersebut menunjukkan pertumbuhan 176% dibandingkan dengan kuartal I tahun lalu.
Laba PTPP pun menjadi yang terbesar di kelompok BUMN karya pada triwulan pertama tahun ini. PT Adhi Karya Tbk (ADHI) pada kuartal I tahun ini mencatat pertumbuhan laba 20% secara tahunan menjadi Rp 10,15 miliar. Sementara itu, PT Waskita Karya Tbk (WSKT) dan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) mengalami kerugian besar.
Pada kuartal I 2024, kerugian WSKT membengkak 150% yoy menjadi Rp 939,55 miliar. Sementara itu, kerugian WIKA melonjak 117% menjadi Rp 1,13 triliun.
PTPP Ajukan PMN Rp 1,56 Triliun
Dalam rapat dengan Komisi VI DPR, Senin (8/7), PTPP mengajukan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 1,56 triliun. Perusahaan akan menggunakan PMN tersebut untuk menyelesaikan Proyek Strategis Nasional (PSN) Tol Yogyakarta-Bawen dan Kawasan Industri Grand Rebana di Subang, Jawa Barat.
Direktur Utama PTPP Novel Arsyad mengatakan proyek Grand Rebana memerlukan suntikan modal Rp 1 triliun. Sementara itu, proyek Tol Yogyakarta-Bawen membutuhkan ekuitas Rp 563 miliar.
Novel menyebut Kawasan Industri Grand Rebana Tahap I memiliki masa konstruksi 2025-2035. Adapun proyek Tol Yogyakarta-Bawen bakal rampung pada 2026.
"Untuk PMN ini, (proyeknya) adalah Grand Rebana Tahap I dan Tol Yogya-Bawen yang merupakan PSN. Ini juga untuk menjaga momentum pertumbuhan," kata Novel pada rapat dengan Komisi VI DPR, Senin (8/7) malam.
PTPP menyebut PMN ini sangat penting karena terkait dengan keterbatasan kemampuan keuangan perusahaan konstruksi BUMN itu. Saat ini tidak mudah bagi PTPP untuk melakukan penggalangan dana karena tingkat leverage sudah tinggi. Suntikan modal dari pemerintah itu diharapkan bisa memperbaiki leverage perusahaan.