Jurus Kongsi Aguan - Salim Memoles PANI, Raih Prapenjualan Rp 3,3 T

Nur Hana Putri Nabila
17 Juli 2024, 08:48
Aguan
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Presiden Direktur PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PT PANI) Sugianto Kusuma atau Aguan (kiri) tiba untuk mengikuti Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT PANI di Jakarta, Jumat (15/9).
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Kongsi  dua konglomerat, Sugianto Kusumo alias Aguan dan Anthony Salim, membuat kinerja PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) kian moncer. Sejak Aguan masuk dalam jajaran direksi, laporan keuangan PANI bergerak positif. 

PANI merupakan perusahaan yang 89,2% sahamnya digenggam oleh PT Multi Artha Pratama milik Aguan.  Adapun masyarakat memiliki 10,8 % dari total saham yang dimiliki perusahaan. Di perusahaan ini Aguan menjadi pengendali langsung dengan posisi sebagai Direktur Utama sejak Juni 2023. 

Merujuk laporan keuangan perusahaan, PANI mencatatkan prapenjualan sebesar Rp 3,3 triliun dalam enam bulan pertama 2024. Angka ini mencapai 60% dari target tahunannya yang sebesar Rp 5,5 triliun.

“Pencapaian ini dalam bentuk pra-penjualan baru tercipta dari permintaan baru yang muncul dari perusahaan dan bisnis lokal untuk memiliki lahan di CBD PIK 2,” tulis Corporate Secretary PANI Christy Grassela dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (17/7).  

Menurut Christy, sektor kavling tanah komersial menjadi penyumbang terbesar dengan prapenjualan Rp 1,6 triliun atau setara dengan 49%. Diikuti oleh sektor residensial yang terjual sebesar Rp 895 miliar atau 27%. 

Lini lain yang turut menyumbang pendapatan adalah produk komersial termasuk ruko, rukan, SOHO, dan gudang komersial. Untuk lini ini tercatat prapenjualan Rp 801 miliar atau 24% selama semester pertama tahun ini.

Dibandingkan dengan semester pertama 2023, emiten kongsi Aguan-Salim ini mencatat kenaikan signifikan sebesar 191% year on year (yoy). Kenaikan ini terutama disebabkan tambahan 12 proyek baru setelah selesai pelaksanaan  Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) II atau rights issue. 

Strategi Jangka Panjang

Usai right issue, PANI mengakuisisi tujuh anak perusahaan baru dengan total luas lahan 850 hektar yang mulai memberikan kontribusi prapenjualan pada 2024. Sebagai kontributor terbesar, kenaikan kavling tanah komersial meningkat 194% yoy dibandingkan dengan kontribusi Rp 545 miliar pada semester pertama 2023.

Kontributor kedua dalam penjualan pemasaran, yaitu sektor residensial yang melonjak  562% year on year (yoy). Lonjakan didorong oleh pembangunan dan fasilitas di sekitar PIK 2, yang berkembang sebagai destinasi hunian dan pusat kegiatan seperti hiburan, restoran, dan bisnis.

Adapun penopang terakhir adalah produk komersial yang juga meningkat dengan mencatat prapenjualan sebesar Rp 801 miliar atau naik 76% yoy. Hal ini didorong oleh jumlah pengunjung yang meningkat ke PIK 2 setiap harinya, dengan hampir 1 juta pengunjung selama periode liburan. 

Lokasi strategis PIK 2 terhubung dengan tiga jalan tol, serta pembangunan jalan tol Kamal - Teluk Naga - Rajeg (Katara) yang diproyeksi beroperasi akhir paling lama awal 2025. Perusahaan berharap pembangunan ini dapat memberikan lebih banyak peluang bisnis.

Selain itu, Christy mengatakan proyek-proyek yang diluncurkan dan dipasarkan selama kuartal pertama dan kedua meliputi beberapa segmen. Termasuk lahan komersial di CBD PI K2dan beberapa proyek lain seperti Pantai Bukit Villa, Pasir Putih Residence, dan The Golf Signature.

Secara kuartalan (qoq), penjualan pemasaran pada kuartal kedua 2024 mencapai Rp 1,8 triliun. Nilai ini naik 23% atau Rp 341 miliar dibandingkan dengan Rp 1,5 triliun pada kuartal pertama 2024. 

Selain itu perusahaan mencatat penjualan kavling tanah komersial mengalami lonjakan tertinggi sebesar 48% qoq, diikuti oleh penjualan produk komersial yang naik 6% qoq. Sementara itu, penjualan perumahan tetap relatif stabil dengan pertumbuhan sebesar 1% qoq pada kuartal kedua.

Secara keseluruhan, PANI telah mencatat pertumbuhan prapenjualan konsisten dari 2021 hingga 2023. Angka prapenjualan PANI sebesar Rp 1,7 triliun pada 2021. Kemudian pada 2022 sebesar Rp 1,9 triliun, dan Rp 2,4 triliun pada 2023. 

Pertumbuhan rata-rata tahunan selama periode tersebut adalah 16,05%. PANI pun  menetapkan target pertumbuhan yang signifikan di tahun 2024, dengan target prapenjualan sebesar Rp 5,5 triliun atau lebih dari dua kali lipat pertumbuhan year on year (yoy).

Reporter: Nur Hana Putri Nabila

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...