Jinxin Fertility Group Investasi di Anak Usaha Bundamedik (BMHS)
Bundamedik Healthcare System (BMHS) Group, yang terdiri atas PT Bundamedik Tbk (BMHS) dan PT Morula Indonesia (Morula), menjalin kerja sama strategis dengan Jinxin Fertility Group Limited (JXR). Jinxin, yang berbasis di Cina, menginvestasikan dana Rp 422,03 miliar untuk menjadi pemegang saham Morula Indonesia.
Melalui kerja sama ini, Jinxin Fertility Group Limited (JXR) membeli 48.333 saham baru yang diterbitkan oleh Morula Indonesia, yang mewakili 25% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Selain itu, Jinxin Fertility Group juga membeli 5% saham milik PT Bunda Ipiti Investama di Morula Indonesia. Dengan demikian, Jinxin Fertility Group menguasai 30% saham di Morula Indonesia.
Jinxin mengalokasikan sekitar Rp 351,69 miliar untuk membeli 25% saham baru Morula dan Rp 70,34 miliar untuk membeli 5% saham dari PT Bunda Ipiti Investama.
Sekretaris Perusahaan Bundamedik Josephine Tobing mengatakan transaksi pembelian saham Morula Indonesia oleh Jinxin Fertility Group telah dituntaskan pada 19 Juli 2024.
"Dengan demikian, kepemilikan Bundamedik berkurang dari 63% menjadi 47,25% dari modal ditempatkan dan disetor," kata Josephine dalam keterbukaan informasi BEI, dikutip Senin (22/7).
Setelah aksi korporasi ini, Morula berkomitmen untuk mengeksplorasi potensi besar IVF (In Vitro Fertilization) atau teknologi bayi tabung yang belum dimanfaatkan sebelumnya di Indonesia dan kawasan Asia Tenggara.
Jinxin Fertility Group Limited (JXR) merupakan grup layanan kesehatan yang terkenal di Cina dan Amerika Serikat, dengan spesialisasi dalam Teknologi Reproduksi Berbantu (TRB) serta layanan kesehatan wanita dan anak. Berdiri sejak 1951, JXR memiliki rekam jejak lebih dari 70 tahun dalam industri medis, menjadikannya memiliki reputasi tinggi di bidang TRB dan layanan kesehatan wanita dan anak.
Pada Juni 2019, JXR terdaftar di Bursa Efek Hong Kong sebagai bagian dari upaya ekspansi internasionalnya. Saat ini, JXR memiliki enam rumah sakit dan mengelola lima rumah sakit di Cina, dua klinik reproduksi di Hong Kong, sepuluh klinik reproduksi di Amerika Serikat di bawah HRC Fertility (HRC), dan satu klinik reproduksi di Laos.
Fokus utama JXR adalah layanan Teknologi Reproduksi Berbantu (TRB). Perusahaan juga terus memperluas penawaran layanan kesehatan serta berkomitmen untuk menyediakan layanan reproduksi terintegrasi berkualitas tinggi.
Komisaris Utama Bundamedik sekaligus Presiden Direktur Morula Indonesia Ivan Rizal Sini menyambut hangat kolaborasi strategis ini. Kolaborasi ini menjadi tonggak sejarah baru dalam perjalanan Morula IVF Indonesia dan kami akan menyatukan banyak keahlian, sumber daya, dan visi bersama untuk masa depan.
“Kerja sama ini semakin memperkuat komitmen kami untuk tetap menjadi yang terdepan dalam Teknologi Reproduksi Berbantu,” kata Ivan dalam keterangannya, dikutip Senin (22/7).
Profil BMHS dan Anak Usahanya
PT Bundamedik Tbk (BMHS) dikenal sebagai penyedia ekosistem pelayanan kesehatan terintegrasi dengan memberikan layanan kesehatan kepada keluarga Indonesia selama lebih dari 51 tahun. Saat ini, BMHS memiliki delapan jaringan Rumah Sakit Bunda Group. Di antaranya RSIA Bunda Jakarta (Menteng), RSU Bunda Jakarta (Menteng), RSIA Bunda Ciputat, RSU Bunda Margonda (Depok), RS Citra Harapan (Bekasi), RSU Bunda Padang, RSIA Az Zahra (Palembang), dan RSIA Bunda Denpasar; serta satu klinik, BIC Clinic Vida Bekasi.
Adapun Morula merupakan anak usaha dari Bundamedik yang berdiri sejak 1997. Morula kini menjadi salah satu klinik Teknologi Reproduksi Berbantu (TRB) terbesar di Indonesia. Saat ini, Morula memiliki 10 klinik yang tersebar di seluruh Indonesia, termasuk salah satu yang terbesar dan paling dikenal, Morula IVF Jakarta di Menteng.
BMHS didukung oleh tenaga medis yang kompeten dan teknologi medis modern. Sebagai bagian dari BMHS Group, Morula adalah pionir dalam TRB di Indonesia dan terus menunjukkan pertumbuhan seiring dengan meningkatnya permintaan terhadap layanan TRB di Indonesia.
