Kian Terpuruk, Penjualan Indofarma (INAF) Anjlok 70% di Semester I 2024

Nur Hana Putri Nabila
2 Agustus 2024, 12:13
Emiten farmasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN), PT Indofarma Tbk (INAF), mencatat penjualan perusahaan merosot 70% menjadi Rp 109,71 miliar pada semester I 2024
Indofarma.id
Emiten farmasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN), PT Indofarma Tbk (INAF), mencatat penjualan perusahaan merosot 70% menjadi Rp 109,71 miliar pada semester I 2024
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Emiten farmasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN), PT Indofarma Tbk (INAF), mencatat penjualan perusahaan merosot 70% menjadi Rp 109,71 miliar pada semester I 2024 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu Rp 363,96 miliar. Penjualan bersih di segmen lokal ethical turun paling dalam, yakni 77% secara tahunan (year-on-year) menjadi Rp 43,03 miliar.

Sementara itu,  penjualan alat kesehatan, jasa klinik, dan lainnya anjlok 50,8% menjadi Rp 8,33 miliar sedangkan penjualan di segmen over the counter merosot 56,6% menjadi Rp 2,89 miliar. 

Akan tetapi, penjualan vaksin justru naik 40,1% menjadi Rp 48,11 miliar. Sedangkan pada Juni 2024, segmen Fast Moving Consumer Goods (FMCG) tidak mencatatkan penjualan, padahal sebelumnya sektor ini berkontribusi sebesar Rp 84,76 miliar.  

Dari sisi ekspor, kontribusi segmen over the counter merosot 70,4% menjadi Rp 1,01 miliar per Juni 2024, dari Rp 3,43 miliar pada semester I 2023. Kemudian kontribusi ethical juga ambles 90,1% % menjadi Rp 1,05 miliar dari sebelumnya Rp 10,68 miliar pada periode yang sama 2023.

Namun, penjualan alat kesehatan justru berkontribusi Rp 2,26 miliar sepanjang semester I 2024 ini. Pada periode yang sama pada 2023 lalu, penjualan alat kesehatan Indofarma tidak ada. 

Indofarma juga mencatat beban pokok penjualan menyusut sebesar 69,1% menjadi Rp 108,38 miliar per kuartal II 2024. Dengan demikian laba bruto Indofarma per Juni 2024 tercatat Rp 1,33 miliar. Kemudian, beban penjualan tercatat Rp 29,91 miliar, beban umum dan administrasi senilai Rp 45,46 miliar, dan kerugian bersih lain-lain Rp 4,81 miliar. 

Secara umum, perusahaan masih membukukan rugi sebesar Rp 101,93 miliar hingga semester I 2024. Meskipun demikian, nilai kerugian ini  susut 15,3% dari Rp 120,34 miliar pada semester I 2023. 

Apabila melihat dari sisi neraca, total aset emiten farmasi itu naik 8,1% (year to date) menjadi Rp 821,46 miliar sepanjang semester I 2024. Sebelumnya, INAF memiliki aset Rp 759,82 per Desember 2023. 

Sementara itu, ekuitas INAF masih negatif Rp 906,09 miliar per Juni 2024. Tak hanya itu, utang atau jumlah liabilitas Indofarma semakin membengkak menjadi Rp 1,72 triliun. Utang tersebut naik 10,5% dari periode Desember 2023 sebesar Rp 1,56 triliun.

Reporter: Nur Hana Putri Nabila

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...