Elang Mahkota Teknologi (EMTK) Borong Saham Bukalapak Rp 1,17 Triliun
Emiten yang terafiliasi dengan konglomerat Eddy K Sariaatmadja dan Anthoni Salim, PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK), telah memperkuat posisinya di PT Bukalapak.com Tbk (BUKA). Elang Mahkota memborong 9,83 miliar saham atau sekitar 9,54% dari keseluruhan saham yang diterbitkan dan disetor oleh BUKA.
Corporate Secretary EMTK Titi Maria Rusli mengatakan perusahaan membeli saham BUKA dengan harga Rp 120 per saham, dengan total nilai transaksi mencapai Rp 1,17 triliun. Proses pembelian saham BUKA ini dituntaskan pada 9 Oktober 2024, dengan tujuan untuk investasi jangka panjang.
Dengan pembelian saham ini, EMTK kini memegang langsung 10,68 miliar saham atau sekitar 10,36% dari keseluruhan saham BUKA. Sebelumnya, EMTK memiliki 850 juta saham atau 0,82% di Bukalapak secara langsung. Secara tidak langsung, EMTK lewat anak usahanya, PT Kreatif Media Karya, memiliki 24,62% saham BUKA.
“Status kepemilikan saham langsung,” tulis Titi dalam keterbukaan informasi BEI, dikutip Kamis (10/10).
BEI Minta Klarifikasi dari Bukalapak
Bursa Efek Indonesia (BEI) juga meminta klarifikasi lebih lanjut dari PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) terkait aksi korporasi yang dilakukan oleh PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK).
Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Perusahaan Bukalapak, Cut Fika Luthfi mengonfirmasi adanya transaksi tersebut melalui pernyataan tertulis pada 9 Oktober 2024. Ia menjelaskan EMTK telah memberikan konfirmasi tertulis sebagai pengendali PT Kreatif Media Karya, pemegang saham utama Bukalapak.
Dalam konfirmasi tersebut, disebutkan bahwa transaksi pembelian saham BUKA dilakukan langsung oleh EMTK pada 9 Oktober 2024. Total saham yang diakuisisi mencapai 9.831.706.040 lembar, setara dengan 9,54% dari total saham yang ditempatkan dan disetor penuh di Bukalapak.
Sebelumnya, BUKA sempat mencatatkan transaksi crossing saham atau transaksi tutup sendiri di pasar negosiasi senilai Rp 2,08 triliun pada Rabu (9/10). Berdasarkan data D’Origin, nilai transaksi crossing saham BUKA itu berada di atas harga pasar, yakni di harga Rp 155 per lembar saham. Padahal, saham Bukalapak sepanjang hari itu diperdagangkan di rentang Rp 132–150 per lembarnya.
Transaksi tersebut berlangsung di tengah kabar Bukalapak akan dicaplok oleh e-commerce asal Cina, Temu. Sejauh ini, aplikasi belanja online tersebut sudah tiga kali mengajukan izin operasional di Indonesia, namun selalu ditolak.